Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Organisasi masyarakat (ormas) Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) tidak mengizinkan apabila ada salah satu anggotanya atau oknum yang mengaku anggota Forkabi menyodorkan proposal permintaan tunjangan hari raya(THR) Idul Fitri kepada instansi, perkantoran, pusat perbelanjaan dan lainnya.
"Ini yang menjadi perhatian khusus kita terkait ada anggota atau oknum anggota yang mengedarkan proposal THR jika tanpa ada izin resmi dari DPD, DPC dan ranting harus bisa bertanggung jawab," ujar Ketua Dewan Pimpinan Pusat(DPP) Forkabi, Haji Abdul Ghoni saat dihubungi Tribun, Minggu(18/4/2021).
Kendati demikian kata Haji Ghoni meski terkadang permintaan menarik THR menjadi permasalahan, namun kata dia ada masyarakat yang justru tidak menolak.
Baca juga: Kadin Sebut Swasta Berkomitmen Bayar THR
Apalagi saat ini kata dia mencari pekerjaan sangat sulit. "Saya pikir masyarakat sekarang yang penting kampungnya aman. Apalagi cari pekerjaan juga sulit jadi sah-sah saja," ujar Haji Ghoni.
Dalam kesempatan tersebut Haji Ghoni juga menyampaikan harapannya usai Milad Forkabi yang ke-20.
Menurutnya tantangan ke depan dari Forkabi adalah meningkatkan kualitas SDM dan skill anggota agar tidak ketinggalan zaman.
Penasihat Fraksi Partai Gerindra DKI Jakarta ini juga mengaku akan melakukan pelatihan baik formal atau informal demi meningkatkan kualitas dan menghadapi tantangan era globalisasi di tengah pandemi covid-19.
Baca juga: Presiden KSPI Bertemu Sejumlah Menteri di Istana, Dorong Pembentukan Satgas THR
Hal itu dilakukan agar masyarakat Betawi tidak menjadi penonton kemajuan zaman tetapi harus menjadi pelaku perkembangan zaman.
"Kita siap bersaing dengan etnis lain, tidak boleh ketinggalan zaman, tidak boleh jadi penonton," kata Haji Ghoni.
Anggota Parlemen DKI Jakarta ini juga berharap pandemi covid-19 segera angkat kaki dari seluruh wilayah Indonesia.
"Kami sangat prihatin pandemi ini. Kita juga ikut ambil bagian jadi satgas covid-19. Mudah-mudahan setelah lebaran covid-19 harus meninggalkan seluruh wilayah Indonesia," ujar dia.
Ketika ditanya terkait imej negatif ormas seperti Forkabi yang kadung negatif di tengah-tengah kehidupan masyarakat, Haji Ghoni menegaskan bahwa hal itu harus menjadi perhatian penting seluruh anggota tanpa terkecuali.
Semua anggota kata dia harus disadarkan bahwa keberadaan mereka bukan untuk menjadi masalah.
"Saya pikir ini harus disadarkan juga, saudara-saudara saya bahwa kita ada bukan untuk menjadi masalah tetapi untuk menyelesaikan masalah. Kita tidak pernah meminta lebih kepada pemerintah pusat, provinsi atau daerah, tapi kita juga harus dihormati sebagai penduduk inti, harus disejajarkan dengan yang lain," kata Haji Ghoni. (Willy Widianto)