News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Pilar Pulihkan Ekonomi Nasional Versi Arsjad Rasjid, Calon Ketum Kadin 2021-2026

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Ketum Kadin) Periode 2021-2026 Arsjad Rasjid

TRIBUNNEWS.COM – Pengusaha sekaligus calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Ketum Kadin) Periode 2021-2026 Arsjad Rasjid mengatakan pandemi Covid-19 yang hadir pada awal 2020 lalu membawa dampak luar biasa pada dunia industri.

Menurutnya saat ini ada dua tipe industri: yang terdampak dan tidak terdampak pandemi Covid-19. Pria yang saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur Indika Energy ini menjelaskan dua tipe industri tersebut tentunya harus ditangani secara berbeda agar bisa memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia.

Arsjad Rasjid menjelaskan, untuk sektor yang tidak terdampak seperti kesehatan, pertanian, informasi, dan telekomunikasi perlu dijaga karena bersifat esensial dan strategis terhadap perekonomian.

“Pertumbuhan sektor pertanian didukung oleh peningkatan produksi, terutama tanaman pangan dan sayuran,” ujar Arsjad Rasjid.

Sementara itu, untuk industri yang terdampak perlu dipikirkan solusi agar para pelaku usaha mampu bangkit dari krisis kesehatan seperti yang dirasakan saat ini. Ia juga menekankan satu solusi tidak bisa diterapkan kepada seluruh industri. Namun membutuhkan banyak solusi, karena tidak sedikit sektor industri yang merasakan dampak negatif dari pandemi Covid-19.

“Jadi memang pendekatan ‘satu solusi untuk semua’ tidak bisa diterapkan. Dampak yang dialami dari setiap industri berbeda-beda. Sehingga memerlukan penanganan dan stimulus ekonomi yang berbeda-beda. Dan kita harus memiliki banyak solusi yang berbeda-beda juga,” ungkap Arsjad Rasjid.

Ia mencontohkan, industri manufaktur yang masih menunjukan pertumbuhan negatif yakni -3,1 persen pada kuartal IV 2020 lalu. Padahal manufaktur bisa menjadi industri unggulan dengan kontribusi PDB sebesar 20,8 persen pada 2020, menyerap tenaga kerja hingga 14 persen, dan memiliki multiplier effect yang besar.

Contoh lainnya, sektor konstruksi yang berkontribusi pada PDB sebesar 10,1 persen, namun saat ini sangat terdampak karena menurunnya permintaan properti di saat pandemi Covid-19.

“Di sektor-sektor ini perlu mendapatkan perhatian dan stimulus dari pemerintah agar kembali pulih,” jelasnya.

Belum lagi kalau secara regional, dimana industri pariwisata Bali mengalami pukulan yang keras dari pandemi Covid-19. Hal serupa juga dirasakan oleh daerah-darah lain yang mengalami dampak luar biasa dari pandemi.

Untuk memecahkan beragam masalah tersebut, Arsjad Rasjid percaya Kadin memiliki peran yang penting untuk berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional.

“Kadin harus jadi tempat yang menyediakan ruang pemberdayaan untuk kepentingan asosiasi dan seluruh wadah untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah kedepannya,”ungkapnya.

Dengan adanya kolaborasi dari berbagai pihak tersebut, ia yakin akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan ekonomi.

Sebagai calon Ketum Kadin 2021-2026, Arsjad Rasjid memiliki visi yang kuat untuk membawa organisasi tersebut jauh lebih inklusif dan kolaboratif untuk membangun komunikasi, serta koordinasi dengan pemerintah menjadi lebih terstruktur. Yang pastinya akan mendorong seluruh asosiasi untuk berperan aktif dalam setiap prosesnya.

“Inklusif juga berarti komunikasi yang lebih terbuka dan intensif antara Kadin Indonesia, Kadin daerah, kabupaten kota, dan asosiasi-asosiasi. Saya ingin kita semua tumbuh secara inklusif tanpa melihat skala industri dan besarnya modal yang dimiliki. Tanpa memprioritaskan industri tertentu untuk tumbuh dan berkembang sementara industri lainnya tidak berdaya untuk bertahan di tengah pandemi,” katanya.  

Sementara itu, ia juga ingin mendorong para pelaku usaha (swasta) agar saling menjalin kolaborasi tidak terkecuali dengan pemerintah. Arsjad Rasjid mengungkapkan jika swasta tidak aktif untuk berkolaborasi, maka perekonomian akan lama untuk pulih.

“Lebih mendorong keterlibatan swasta dalam pemulihan ekonomi nasional, termasuk menciptakan kolaborasi dan sinergi antara pihak swasta dengan BUMN,” tambahnya.

Empat misi Arsjad Rasjid bagi perekonomian Indonesia

Untuk misinya, ada empat langkah yang bakal dilakukan oleh calon Ketum Kadin ini. Pertama, ia akan mendorong seluruh asosiasi dari lintas sektor untuk lebih mengutamakan kesehatan. Pasalnya kesehatan merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Kedua, pengembangan ekonomi nasional dan daerah. Yang mana nantinya akan memastikan setiap pelaku usaha memiliki kesempatan akses yang sama untuk memulai bisnis dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

“Dengan demikian, tidak hanya perekonomian kita akan semakin kuat. Tingkat kesenjangan di dalam masyarakat bisa kita perkecil,” jelasnya.

Ketiga, pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Dua hal tersebut akan menjawab tantangan di era digital. Para pelaku usaha perlu melakukan akselerasi usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Pasalnya, ekonomi digital telah mengubah cara berinteraksi antara pelaku usaha dengan konsumen. Pilar ketiga tersebut juga perlu diimbangi dengan solidaritas dari internal Kadin Indonesia dan regulasi.

“Sehingga kita perlu berkolaborasi untuk relevan. Demikian pula kolaborasi antara pengusaha besar dan UMKM perlu diperkuat,” kata Arsjad Rasjid.

Terakhir, menjalankan fungsi Kadin Indonesia sebagaimana mestinya untuk menjadi wadah komunikasi antara pengusaha dan pemerintah. “Sesuai dengan Undang-Undang No 1 tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri,” tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini