Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah tidak menginginkan Lebaran 2021 menjadi pemicu utama naiknya kasus Covid-19.
Pemerintah sebelumnya telah meniadakan kegiatan mudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
"Tentu saja kita tidak ingin hari raya lebaran menjadi pemicu utama dari naiknya kasus," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Tak Ingin Seperti India, Langkah Ini Disiapkan Pemerintah untuk Kendalikan Kasus Covid-19
Meskipun mudik telah dilarang, Muhadjir tidak memungkiri kemungkinan terjadinya kenaikan kasus Covid-19.
Hal itu dikarenakan masih banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap larangan mudik.
"Bahwa kemungkinan akan ada kenaikan itu biasanya tak terhindarkan. Karena bagaimanapun tingkat ketidakpatuhan untuk mematuhi larangan mudik itu tidak 100 persen," ucap Muhadjir.
Baca juga: Doni Monardo Ingin Belajar Hadapi Tsunami dari Kearifan Lokal di Simeulue Aceh
Momentum Lebaran, menurutnya, pasti dimanfaatkan banyak kalangan untuk mudik secara serentak dan berbondong-bondong menuju kampung halaman.
Sehingga, apabila mudik tidak dilarang, maka angka penularan Covid-19 akan lepas kendali.
"Beberapa daerah mudik juga akan kelimpahan orang dan pasti akan lengah. Kumpul tanpa masker tidak tahu siapa yang sehat yang tidak sehat. Akan lengah dan ditumpang euforia lebaran hari raya itu," pungkas Muhadjir.
Jokowi: Kalau Mudik Tidak Dilarang, Covid-19 Diprediksi Tembus 140.000 Kasus per Hari
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Saat ini, kata Presiden Jokowi, penanganan pandemi sudah berada pada track yang benar.
Indikatornya antara lain angka kasus positif harian Covid-19 yang menurun dan pertumbuhan ekonomi yang terus mengalami perbaikan.
Baca juga: Kepala Daerah Wajib Beri Sanksi kepada Warga yang Nekat Mudik