"Di situlah komunikasi dengan Nanggala terputus," ungkap Riad.
Di sisi lain, Riad juga meluruskan simpang siur informasi terkait proses pencarian kapal selam ini.
Seperti laporan yang menyebut ada pergerakan yang terdeteksi di bawah air oleh KRI Raden Eddy Martadinata (331) juga temuan minyak dan batu bara disekitarnya.
Menurut Riad, temuan tersebut tidak cukup mengindentifikasi itu merupakan kapal selam.
"Ada laporan di samping temuan minyak KRI REM 331, melaporkan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot."
"Kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," katanya.
Untuk itu, ia menegaskan temuan-temuan tersebut tidak bisa menjadi rujukan.
Baca juga: Dugaan Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak: Black Out hingga Tangki BBM Bocor
Terlebih adanya berita yang menyebut KRI Nanggala 402 sudah ditemukan.
"Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar."
"Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa."
"Tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," tegasnya.
(Tribunnews.com/Maliana)
Berita lain terkait Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak