Dalam lelang lukisan A Portrait of Denny JA, empat akun mengajukan harga, yang semakin lama semakin tinggi. Alan Joe Jr, mengajukan harga tertinggi, dalam bentuk 27.5 WETH.
Dalam lelang Opensea, transaksi dilakukan dalam bentuk mata uang Chryptocurrency: Euthereum.
Studio Denny JA menerima hasil penjualan setelah dipotong fee bagi jasa lelang aplikasi Opensea, senilai 77,4 Dolar Amerika sekitar Rp1 juta rupiah. Fee sekitar 0, 1 persen dari harga jual.
"Blockchain technology yang mendasari chryptocurrency dan produk NFT adalah revolusi yang mengubah peradaban dunia secara mendasar. Budaya keuangan dan seni di Indonesia juga akan berubah," ujar Denny JA, Kamis (22/4/2021).
Selain dikenal sebagai pelopor konsultan politik dan pelopor puisi esai, kini Denny JA mulai juga dikenal sebagai pelopor NFT di Indonesia.
Dana satu milyar hasil penjualan NFT lukisannya, menurut Denny, akan ia donasikan membentuk galery NFT terbesar di Indonesia.
Dalam galery NFT itu, ia akan banyak menampilkan karya NFT yang menampilkan budaya kuno dunia ataupun nusantara.
Kini Denny JA memegang koleksi delapan koran cetak asli 100 edisi, yang pernah terbit di Indonesia, dan sirna 100 tahun lalu.
Bersama tim, Ia sedang mengolah bahan ini menjadi serial 100 NFT berikutnya.