TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lukisan berjudul A Portrait of Denny JA: 40 Years in the World of Ideas, membuat rekor.
Lukisan tersebut menjadi karya NFT pertama Indonesia yang laku mencapai satu miliar rupiah.
Lukisan itu sudah seminggu dilelang di Opensea, tempat lelang terbesar di dunia untuk karya digital NFT.
Para kolektor, seniman dan peminat dari seluruh dunia dapat mengakses marketplace Opensea.
Hingga tahun 2021, tersedia 4 juta karya yang dilelang di sana. Berbeda dengan tempat lelang bisa, dalam lelang opensea, segala hal dikerjakan berdasarkan blockchain technology, smart contacts.
Lelang di Opensea tak lagi melibatkan satu administrator manusia pun. Semua dikerjakan secara otomatis berdasarkan ketentuan smart-contracts.
Baca juga: Denny JA Terima Anugerah Sastera Kemanusiaan dan Diplomasi ASEAN di Festival Penulis Sabah 2021
Bulan April 2021 akan diingat sebagi momen bersejarah bagi seniman dan penggemar NFT di Indonesia.
Untuk pertama kalinya, karya dari Indonesia dilelang dan laku di sana dengan harga 27.5 WETH.
Harga 1 WETH naik turun antara Rp 36 juta-Rp 37 juta Ini setara dengan nilai sekitar 1 miliar rupiah.
Lukisan tersebut disusun berdasarkan 102 sampul buku yang ditulis Denny JA selama 40 tahun berkarya.
Awalnya karya ini milik pelukis Galam Zulkifi, ia melukis dua wajah Denny JA.
Pelukis Galam membuat lukisan itu dalam rangka ikut merayakan tahun 2021 sebagai 40 tahun Denny JA berkarya.
Karya pelukis Galam Zulkifli sudah dibeli oleh studio Denny JA. Oleh Denny JA, lukisan itu ia ubah ke bentuk NFT, bentuk seni yang kini sedang trend bersama hangatnya dunia chryptocurrency.
Dunia NFT tak lagi asing bagi Denny JA. Awal bulan april ini juga, tweet dari akun Denny JA (DennyJA_World) laku 100 juta, juga dalam lelang NFT.