Menurut Riad, temuan tersebut tidak cukup mengindentifikasi itu merupakan kapal selam.
"Ada laporan di samping temuan minyak KRI REM 331, melaporkan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot."
"Kontak tersebut kemudian hilang sehingga masih tidak cukup untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam," katanya.
Untuk itu, ia menegaskan temuan-temuan tersebut tidak bisa menjadi rujukan.
Baca juga: Dugaan Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak: Black Out hingga Tangki BBM Bocor
Terlebih adanya berita yang menyebut KRI Nanggala 402 sudah ditemukan.
"Jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan sudah ditemukan 21 jam itu sebenarnya belum bisa digunakan sebagai dasar."
"Oleh karena itu saya berharap kepada rekan-rekan media untuk tidak membuat analisa."
"Tidak memberitakan yang mungkin belum dipastikan kebenarannya sehingga memberikan ketenangan kepada masyarakat khususnya informasi ini," tegasnya.
Kapal Selam TNI, KRI Nanggala 402, Hilang Kontak
Sebelumnya diberitakan, satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia, KRI Nanggala 402, hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) pagi.
Kapal selam buatan Jerman tahun 1979 tersebut dikhawatirkan tenggelam.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, membenarkan insiden itu.
Ia mengatakan, kapal selam diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer, dari utara Pulau Bali, pagi tadi, sekitar pukul 03.00.
Baca juga: TNI Libatkan Singapura dan Australia Cari Kapal Selam Nanggala yang Hilang Kontak di Perairan Bali
Baca juga: Penyebab Kapal Selam KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Diduga Black Out hingga Tak Terkendali
"Baru ijin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak," kata Hadi, dikutip dari Kompas.com.