News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Tetangga Ungkap Sosok Kolonel Harry Setiawan Kru KRI Nanggala-402: Hormat dan Sopan Sama Semua Orang

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto Kolonel (P) Harry Setiawan di kediamannya, Kamis (22/4/2021).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komandan Satuan Kapal Selam (Dansatsel) Koarmada II Kolonel Laut (P) Harry Setiawan masuk dalam daftar awak kapal selam KRI Nanggala-402.

Tetangga Kolonel Harry, Ruhmini berharap kru KRI Nanggala-402 bersama Kolonel Harry ditemukan dalam kondisi selamat.

Ruhmini juga mengungkapkan, meski tinggal di Surabaya, Kolonel Harry kerap pulang ke rumah orang tuanya di Jalan Tondano, Sukmajaya, Depok usai pulang berdinas.

Baca juga: Kolonel Harry Setiawan, Dansatsel di KRI Nanggala-402 Sempat Izin Kepada Sang Ibunda Untuk Berlayar

Menurut Ruhmini, Kolonel Harry merupakan sosok yang sopan dan hormat terhadap tetangganya.
Bahkan, semenjak kecil saat tinggal dilingkungan tersebut.

"Hormat banget orangnya sama lingkungan sini. Sopan sama semua orang disini," ungkap Ruhmini.

Sementara, Ruhmini mengungkapkan bahwa Ibunda Kolonel Harry telah bertolak menuju Surabaya pada Kamis (22/4/2021) malam.

Baca juga: Masih dalam Pencarian, Warga Turut Berikan Doa untuk Keselamatan Kru Kapal Selam KRI Nanggala 402

"Rumah sudah sepi sepertinya. Tadi malam pergi ke Surabaya, sekitar jam 10an," kata Ruhmini.

Ruhmini juga menyebut, Ida Farida berangkat ke Surabaya setelah menggela pengajian di kediamannya.

Untuk diketahui, Kolonel (P) Harry Setiawan merupakan Dansatsel KRI Nanggala 402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) pukul 04.25 WITA di perairan utara laut Pulau Bali.

Kapal selam berjuluk monster laut ini berisi 53 personel, dengan rincian 49 anak buah kapal (ABK), satu Komandan Satuan, dan tiga Arsenal.

Kronologi hilang kontak

Yudo mengatakan hingga saat ini keberadaan kapal selam yang membawa 53 orang di dalamnya itu belum diketahui.

Dengan demikian pihaknya masih terus mencari keberadaannya.

"Jadi sampai sekarang belum ada bukti autentik, artinya belum terdeteksi di mana posisinya, sehingga belum kita isyaratkan untuk sub-sunk (tenggelam). Ini kronologis KRI Nanggala yang sampai saat ini masih dalam pencarian," kata Yudo saat konferensi pers, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Harapan Panglima TNI: Pencarian Membuahkan Hasil dan Seluruh Personel KRI Nanggala 402 Selamat

Dalam kesempatan itu, Yudo menjelaskan kronologi hilang kontaknya kapal tersebut.

Rencananya kapal tersebut dan unsur TNI AL lainnya akan melaksanakan latihan menembak rudal D802 dan torpedo sebagai bagian dari pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI AL.

Kemudian, kata dia, pada Rabu 21 April 2021 dilaksanakan dulu latihan penembakan torpedo dari KRI Nanggala.

Pada pukul 02.30 WITA kemudian latihan dimulai.

Pada pukul 03:00 WITA Nanggala izin menyelam pada kedalaman 13 meter dan persiapan untuk penembakan torpedo.

Baca juga: Kapal Penyelamat dari Singapura dan Malaysia Bantu Pencarian Kapal Selam Indonesia yang Hilang

Saat itu, kata Yudo, sea rider penjejak yang diawaki Kopaska dan personel kapal selam mendampingi penembakan torpedo tersebut.

Kemudian pukul 03.00 WITA sampai 03.30 WITA geladak haluan KRI Nanggala masih terlihat oleh tim penjejak sea reader dalam jarak 50 meter.

Pukul 03.30 KRI yang lain menempati posisi untuk mengecek torpedo dalam hal ini adalah unsur-unsur yang lain yang pada saat itu sedang persiapan untuk torpedo meluncur.

Pada jam 3.46 WITA sea raider memonitor lampu pengenal dari KRI Nanggala perlahan-lahan mulai menyelam dan tidak terlihat untuk penembakan torpedo.

Pada 03.46 WITA sampai 04.46 WITA, personel di permukaan terus menerus memanggil KRI Nanggala namun tidak ada respon.

Baca juga: Asosiasi Pusat Perbelanjaan Jepang Tolak Libur Selama Deklarasi Darurat Minggu Depan

"Jadi harusnya saat darurat tadi masih ada periskop masih kelihatan. Namun demikian ini langsung tenggelam tidak ada periskopnya dan komunikasi pada saat itu sudah tidak terjalin," kata Yudo.

Seharusnya, kata Yudo, pada saat penembakan mereka minta autorisasi akan melaksanakan penembakan.

Namun demikian, kata dia, begitu akan diberikan autorisasi dipanggil-panggil sudah tidak merespon.

Pukul 04.17 WITA kemudian helikopter diterbangkan dari KRI Gusti Ngurah Rai untuk melaksanakan deteksi visual.

Namun, kata Yudo, hasilnya juga nihil.

Nanggala diperkirkan timbul pukul 05.15 WITA.

"Kemudian pada pukul 05.15 kita adakan prosedur yang dilaksanakan apabila kapal selam hilang kontak dan mengalami permasalahan. Ini memang sudah sesuai prosedur untuk kapal selam," kata Yudo.

Kemudian pada pukul 06.46 WITA dilakukan isyarat sub-miss atau kapal selam hilang.

"Jadi tiga jam dari waktu hilang kontak sehingga seluruh unsur-unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanaan pencarian, latihan kita tunda. Dan nantinya, selanjutnya kita akan lakukan isyarakat subsang apabila kapal selam sudah dipastikan tenggelam dengan bukti otentik," kata Yudo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini