TRIBUNNEWS.COM - Dikabarkan pemimpin Junta Militer Myanmar akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) yang digelar siang ini di Jakarta, Sabtu, (24/3/2021).
Dalam KTT tersebut, para pemimpin atau perwakilan negara ASEAN akan membahas krisis yang terjadi di Myanmar.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Achmad Hafisz Tohir menilai pemimpin Junta Militer Myanmar tak pantas menghadiri acara KTT tersebut.
Karena, menurutnya, pemimpin Junta Militer itu telah merebut kekuasan dengan menciderai demokrasi.
Baca juga: Fakta-fakta KTT ASEAN, Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan Hadir hingga Persiapan Polda Metro Jaya
Baca juga: PM Kamboja Tiba di Jakarta Menghadiri KTT ASEAN
"Ini menciderai demokrasi sebagai peradaban yang terbaik dalam sistem pertukaran kekuasaan,” kata Hafisz, dikutip dari dpr.go.id, Sabtu (24/4/2021).
Sebagai tuan rumah, Indonesia perlu mendesak Myanmar untuk segera menghentikan segala kekerasan yang terjadi akibat krisis politik di negaranya.
Hafisz mengatakan, Indonesia punya hak untuk mengekstradisi para pelaku kudeta tersebut.
Disebutkannya, krisis yang terjadi Myanmar menjadi masalah regional ASEAN menyangkut kemanusiaan dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Dengan kasus ini, ASEAN akan diuji apakah dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi Myanmar tersebut.
Baca juga: Kepada PM Vietnam, Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia Soal Myanmar Sudah Jelas
Baca juga: Tujuh Kepala Negara ASEAN dan Pemimpin Junta Militer Myanmar Akan Hadir di Jakarta
"Atas case ini, maka ASEAN sedang diuji apakah bisa mnyelesaikan masalah krusial ini. Mengingat, ini bukan masalah internal bagi Myanmar saja, tetapi merupakan krisis kemanusiaan dan HAM besar yang berdampak bagi seluruh kawasan sekitar Myanmar."
"Sudah ada ribuan pengungsi memasuki negara-negara ASEAN, sehingga masalah ini menjadi masalah regional," ucap Hafisz yang juga politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN) akan digelar hari ini di Jakarta, Sabtu, (24/3/2021).
Sejumlah pemimpin negara telah hadir di Jakarta sejak kemarin, diantaranya Perdana Menteri (PM) Vietnam Phạm Minh Chính, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dan Pemimpin Brunei Darussalam sultan Hassanal Bolkiah.
"Per saat ini, 3 pemimpin menyatakan tidak dapat hadir yaitu Thailand, Laos dan Filipina," ujar Menlu Retno Marsudi, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Jumat, (23/4/2021).