Memiliki kemampuan dalam melaksanakan survei hidrografi, oseanografi, geofisika, dan perikanan, KRI Rigel-933 berbeda dengan kapal perang pada umumnya.
Baca juga: Mendag: Kita Semua Berduka Kehilangan Nanggala-402
Baca juga: POPULER NASIONAL Foto KRI Nanggala-402 saat Ditemukan | Kepala BIN Papua Gugur Ditembak KKB
Kapal ini berdimensi panjang 60,10 meter dan lebar 11,5 meter, serta mampu mengangkut total 46 orang.
Untuk kepentingan riset hidrografi, KRI Rigel-933 dilengkapi peralatan super lengkap, mulai Single Beam Echosounder KONGSBERG EA600 hingga Multibeam Shallow Water Dual head KONGSBERG EM2040 yang mampu melaksanakan pemetaan perairan dangkal dari 0 hingga 450 meter.
Lalu, untuk kepentingan survei laut dalam, terdapat Multibeam Deep Water KONGSBERG EM302 yang menggunakan gelombang suara pada frekuensi 30 KHz.
Alat ini mampu melaksanakan pemetaan bawah laut hingga kedalaman 7.000 meter.
KRI Rigel-933 juga dilengkapi alat pencitra dasar laut Side Scan Sonar KONGSBERG 2094.
Sementara itu, untuk kemampuan di bidang survei oseanografi, KRI Rigel-933 dilengkapi CTD Profil RESON yang dipadu Nansen Bottle (Rosset 12x8 liter sampel air).
Alat ini berfungsi sebagai pengukur karakteristik air laut, seperti suhu, salinitas tekanan, kedalaman, dan densitas air laut.
Alat ini juga mempunyai sensor dalam mengukur parameter fisik air laut dan dapat digunakan hingga kedalaman 6.000 meter.
Kemudian, dalam riset geofisik untuk kepentingan riset dasar laut, KRI Rigel-933 dilengkapi peralatan Sub Bottom Profile SES 2000 yang mampu mencitrakan badan sedimen dasar laut.
Kapal ini juga dilengkapi peralatan untuk pengambilan contoh sedimen berupa gravity Corer OSIL (3 M) dan Grab Sampler Petite Ponar Grab untuk sedimen permukaan.
Baca juga: Foto-foto Penampakan KRI Nanggala 402 di Kedalaman 838 Meter, Terbelah Jadi Tiga Bagian
Baca juga: Umumkan KRI Nanggala-402 Tenggelam, Panglima TNI: Saya Nyatakan Bahwa 53 Personel Telah Gugur
KRI Rigel-933 juga dilengkapi pendeteksi kemagnetan Magnetometer SEASPY guna memetakan sifat kemagnetan bumi serta mampu menginvestigasi anomali kemagnetan suatu area survei dalam skala detail.
Peralatan canggih lainnya adalah kapal ini dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) dari KONGSBERG HUGIN 1000, yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai kedalaman 1.000 meter.
Alat ini menjadi andalan dalam memindai bentang alam laut mengandalkan sonar sisinya.