News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kapal Selam Nanggala Hilang Kontak

Tanpa KRI Nanggala, Indonesia Kini Hanya Punya 4 Kapal Selam

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KRI Nagapasa-403 saat akan sandar di Dermaga Kapal Selam Koarmatim, Ujung, Surabaya, Senin (28/8/2017). KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam diesel elektrik type 209/1400 pesanan pertama Indonesia kepada Korsel dan menjadi kapal selam ketiga yang dimiliki TNI AL. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut kini tinggal memiliki empat unit Kapal Selam yang berfungsi dan siap digunakan

Tentunya, ini setelah peristiwa Kapal Selam KRI Nanggala 402 tenggelam diperairan utara Pulau Bali pada Rabu, lalu.

Adapun, empat Kapal Selam yang tersisa yaitu, KRI Cakra 401, KRI Nagapasa 403, KRI Ardadeli 404, serta KRI Alugoro 405.

Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono mengatakan, bahwa KRI Cakra 401masih melaksanakan perawatan atau overhaul. 

Sementara, tiga unit kapal selam lainnya siap melaksanakan operasi.

Hal itu disampaikan Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono saat konferensi pers di Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (27/4/2021).

Baca juga: Pasca Tenggelamnya KRI Nanggala 402, Sejumlah Tokoh Minta Pemerintah Audit dan Evaluasi Alutsista

"Kita sekarang ini sisa empat kapal selam, satunya sejenis Nanggala, yaitu KRI Cakra 401. Sekarang sedang overhaul. Kemudian yang tiga lagi saat ini kondisinya siap melaksanakan operasi," kata Ahmadi Heri.

Sementara, Asrena KASAL Laksamana Muda Muhammad Ali mengatakan, pihaknya akan melakukan audit dan investigasi terkait peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402.

Pihaknya juga akan turut melibatkan para pakar dan ahli kapal selam.

"Kalau masalah di audit pastinya kita audit. Jadi kita akan investigasi semua. Tapi harus menghadirkan para pakar bukan para pengamat. Para ahli kapal selam dan ahli pembuat kapal selam," jelasnya.

Evaluasi alutsista

Pasca insiden tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 dan gugurnya 53 awak kapal, membuat beberapa tokoh meminta pemerintah melakukan audit dan evaluasi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista).

Permintaan tersebut untuk meminimalisir kejadiaan serupa terulang kembali.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini