Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Memasuki 10 hari jelang lebaran, masyarakat di sejumlah daerah mulai memadati pusat-pusat perbelanjaan.
Seperti halnya di Pasar Tanah Abang pada akhir pekan kemarin.
100 ribu orang berdesakan membuat kerumunan di tengah kewaspadaan atas lonjakan kasus virus corona.
Baca juga: Upaya Kurangi Kepadatan Pengunjung, Kios-kios Pasar Tanah Abang Tutup Lebih Cepat
Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban pun angkat bicara terkait hal itu.
Melalui cuitan twitter pribadinya, Senin (3/5/2021), ia menyayangkan kerumunan tersebut dan mendoakan agar semua masyarakat selalu sehat.
"Tarik napas dalam-dalam melihat kerumunan di Tanah Abang. Ya, apa mau dikata. Kerumunan ini nanti bersaing dengan kerumunan lainnya. Saling menuntut. Yang ini boleh berkerumun, kenapa yang lain enggak. Muncul drama nasional lagi. Ya, mudah-mudahan sehat-sehat semua ya. Amin," harap Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pengurus Besar IDI (Satgas Covid-19 PB IDI) ini.
Baca juga: Pimpinan DPRD DKI: Pelanggaran Prokes Bukan Cuma Terjadi Pasar Tanah Abang
Zubairi menyoroti kejadian lonjakan kasus drastis di India seperti habisnya tabung oksigen.
Ia mengharapkan, Indonesia dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi kemungkinan terburuk atas lonjakan kasus.
"Ini seperti film. Ada pria menangis karena tabung oksigen ibunya direbut polisi untuk pasien VIP. Beberapa jam kemudian, ibunya itu meninggal. Miris ya. Jika bukan VIP, nyawa Anda tidak berharga di India?" katanya.
"Bukan berharap yang buruk. Tapi ada baiknya kita dorong pemerintah menyiapkan stok oksigen untuk keperluan darurat. Seperti mendesentralisasi stok di beberapa daerah sehingga segera tersedia jika suplai terganggu. Semoga kita punya mitigasi untuk hal ini," cuit Zubairi.
Pasar Tanah Abang Diserbu Ribuan Pengunjung, Tak Ada Jarak Lagi, Ini Foto-fotonya
Pusat grosir Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, diserbu ribuan pengunjung pada Minggu (2/5/2021).
Menjelang Lebaran 2021 ini, kepadatan sudah tampak di Jalan Jatibaru Raya dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat di Jalan Jatibaru Raya dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Aparat mengambil tindakan penutupan Jalan Jatibaru Raya yang mengarah ke Pasar Tanah Abang agar kepadatan terurai.
Para pengunjung pun memadati sisi jalan yang tepat berada di bawah Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang.
Baca juga: Pengunjung Pasar Tanah Abang Naik 2 Kali Lipat Menjelang Lebaran, Anies Ngaku Kecolongan
Mereka tampak lalu lalang sambil membawa plastik berisi pakaian yang mereka beli untuk menyambut hari raya Idul Fitri.
Mayoritas para pengunjung itu tak datang sendiri, mereka turut serta membawa kerabatnya.
Tampak para pengunjung berdesak-desakan sehingga tak bisa menjaga jarak satu sama lain.
Bahkan, tak sedikit terlihat pengunjung yang tak mengenakan masker dengan benar.
Baca juga: Kecewa Beli Lewat Online, Emak-emak Pilih Berjubel di Pasar Tanah Abang
Trotoar di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang pun mendadak berubah menjadi lapak dagangan.
Para pedagang terdengar berteriak demi menarik perhatian pengunjung yang datang.
"Obral-obral, yuk mari diskon, sayang anak, sayang anak," ucap seorang pedagang sambil berteriak.
Sejumlah pejalan kaki yang mendengar teriakan itu pun mwndatangi lapak pedagang itu sehingga kerumunan tak bisa dihindari.
Lebihi 200 Persen Kapasitas
Sekretaris DKI Jakarta Marullah Matali menyebut pengunjung di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, hampir 200 persen dari kapasitas.
Hal ini kemudian yang melandasi Pemerintah Provinsi DKI dan aparat gabungan TNI-Polri perlu melakukan giat penegakan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Tanah Abang sekitarnya.
"Informasi yang kami dapat dari Direktur Pasar Jaya bahwa kasus yang kemarin Sabtu saja sudah hampir 200 persen dari kapasitas Pasar Tanah Abang," kata Marullah dalam apel di Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu.
Marullah menyebut, banyaknya pengunjung di Pasar Tanah Abang kemarin membuat petugas, khususnya Satgas Covid-19, kewalahan.
"Kendalanya banyak orang. Meskipun di pasar itu sebenarnya ada Gugus Tugas Covid-19, tetapi Gugus Tugas Covid-19 yang terpasang tidak seimbang dengan jumlah pengunjung," kata dia.
Secara terpisah, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hengki Haryadi mengatakan, ada 1.000 personel dari aparat gabungan yang melakukan giat prokes di Tanah Abang dan sekitarnya pada hari ini.
Nantinya, aparat akan dibagi di tiga titik, yakni di Pasar Tanah Abang, Thamrin City, dan Stasiun Pasar Tanah Abang.
"Ada pembagian tugas, siapa berbuat apa, sudah kami laksanakan. Intinya agar tidak ada lagi kerumunan," tutur Hengki.
Giat penegakan protokol kesehatan akan dilaksanakan pada pukul 13.30 WIB. Sebelumnya, aparat gabungan menggelar apel di Monumen Nasional.
Marullah mengatakan, apel ini dalam rangka penegakan protokol kesehatan di Tanah Abang dan sekitarnya.
"Mulai hari ini sampai akhir bulan Ramadhan antisipasinya. (Hari ini) yang paling khusus di Pasar Tanah Abang, Thamrin City, dan Stasiun Pasar Tanah Abang," kata Marullah kepada wartawan.
Marullah menyebut, giat ini merupakan hasil dari koordinasi singkat yang dilakukan pemerintah dan aparat gabungan kurang dari 24 jam.
"Kita kumpul di sini sama-sama demi Jakarta, demi NKRI," kata Marullah.
"Kami katakan bahwa kita perlu unjuk eksistensi kita di tengah masyarakat bahwa (kasus) Covid-19 masih serius dan masyarakat perlu diingatkan agar aware," imbuhnya.
Dilansir Kompas TV, kerumunan terjadi di Pasar Tanah Abang, Sabtu kemarin. Warga berbondong-bondong belanja jelang Hari Raya Idul Fitri.
Di beberapa spot tampak warga berkerumun. Bahkan pedagang dan pembeli banyak yang abai protokol kesehatan dengan tidak menggunakan masker. (Tribun Jakarta/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pemandangan Horor Pasar Tanah Abang: Diserbu Ribuan Pengunjung, Tak Ada Jaga Jarak