Tidak lolosnya 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi sorotan publik.
Mereka tidak lolos karena gagal dalam menjalani Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).
Materi dalam tes tersebut pun menjadi sorotan karena dinilai tak sesuai dengan tugas pegawai KPK.
Ketua KPK Firli Bahuri menyayangkan pihak yang membocorkan materi tes wawasan kebangsaan dan nama-nama yang tidak lolos.
"Kami semua sangat menyayangkan ada pihak-pihak yang telah mengambil suatu sikap dan telah menjadikan pihak yang mengaku memiliki informasi dan telah membocorkan informasi tanpa menunggu pengumuman resmi dari lembaga KPK," ujar Firli di Jakarta, Rabu (5/5).
Ia mengatakan proses peralihan status pegawai menjadi ASN adalah amanat Undang-Undang KPK Nomor 19 Tahun 2019.
Menurutnya, mustahil jika pada proses ini terdapat kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu.
"KPK ingin menegaskan pada kesempatan sore hari ini, tidak ada niat KPK untuk mengusir insan KPK dari lembaga KPK," katanya.
Firli juga menyatakan bahwa pihak yang mendahului pengumuman resmi hasil tes wawasan kebangsaan (TWK) pegawai KPK sebagai “mereka yang selalu memainkan drama playing victim”.
Firli juga memberikan penilaian “tidak beretika” kepada mereka yang mendahului pengumuman resmi lembaga.
“Kita tidak boleh kalah dengan mereka-mereka yang tidak beretika, mendahului pengumuman resmi lembaga. Saya sangat tahu permainan mereka, mereka selalu memainkan drama playing victim,” ungkap Firli.
Bocoran materi soal
Sebelumnya seorang pegawai KPK yang mengikuti tes mengungkap sejumlah pertanyaan yang muncul dalam TWK.
Di antaranya ada seputar Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shihab, HTI, hak LGBT, hingga doa Qunut dalam Salat.