Termasuk menggunakan jasa perahu eretan atau naik getek.
Hal ini terjadi di Desa Kertajaya, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah pengendara roda dua tampak leluasa menyebrang dari Kabupaten Bekasi ke Karawang.
Bahkan kendaraan roda dua serta tas yang dibawanya lolos tanpa ada pemeriksaan dari petugas.
Mereka umumnya mengaku sebagai warga sekitar yang hendak berkunjung ke sanak saudara di wilayah Karawang.
“Lah kita orang sini rata-rata punya keluarga di Karawang. Cuman kepisah sungai aja," kata Kosasih (42), seorang penumpang perahu eretan, Minggu (9/5/2021).
Kosasih mengaku untuk bisa menyeberangi Sungai Citarum, hanya perlu mengocek biaya murah.
Kata dia, cukup uang Rp 3.000 dari kantongnya untuk membawa sepeda motornya menyeberang dari Kabupaten Bekasi ke Karawang.
"Ya kita keberatan ya kalau perahu eretan ini tidak beroperasi soalnya warga sekitar ini sangat membutuhkan."
"Kalau lewat jembatan kan ada petugas, jadi ya engga boleh melintas,” tuturnya.
Seorang pemudik lainnya bernama Ade (30) memilih naik perahu eratan untuk menuju ke rumah orangtuanya di wilayah Rengasdengklok, Karawang.
Dia pergi menuju ke rumah orangtua karena pekerjaannya di Jakarta sudah beres.
"Kerja sudah beres jadi pulang ke orangtua, memang dikasih tahu suruh lewat sini biar enggak kena penyekatan," imbuhnya.
Iwan (26), pemudik lainnya bersama teman-temannya sengaja memilih jalur perahu eratan karena sempat diputarbalik di titik penyekatan Jalur Pantura Kedungwaringi, Kabupaten Bekasi.