Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyebut larangan mudik dan penyekatan tidak efektif kalau tidak ada kesadaran masyarakat.
Hal ini usai kejadian penerobosan di Pos Penyekatan Kedungwaringin, Bekasi, Jawa Barat.
"Sebetulnya kami kembalikan ke masyarakat, mau seberapa berkompi-kompi (personel) pun di Kedungwaringin kalau tidak ada kesadaran untuk tidak mudik, tidak akan bisa," kata Sambodo dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (12/4/2021).
Dia menambahkan masyarakat bahkan beralibi saat ditanya dalam proses penyekatan oleh petugas.
Alasannya berbagai macam, mulai dari sudah satu tahun tidak mudik, sampai alasan ada kerabat meninggal.
"Mereka juga tidak mungkin kita paksa, dorong karena mereka bukan pengunjuk rasa, jadi tetap malam itu kita lakukan dengan persuasif dan sebagainya," kata dia.
Baca juga: 5 Hari Operasi Pengadangan Arus Mudik, 24.447 Kendaraan Diputarbalik, Mayoritas Pemudik Motor
Sehingga, lanjutnya, kebijakan diskresi untuk meloloskan pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin mau tak mau dilakukan.
Pasalnya, apabila dibiarkan antrean kendaraan terus mengular justru berpotensi menyebabkan ada kerumunan massa.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sayangkan Pemudik Terobos Pos Penyekatan
Meski diloloskan di sana, mereka tetap akan disekat di pos penyekatan berikutnya.
"Tidak sampai 1 km dari Kedungwaringin ada penyekatan di Karawang Tanjung Pura, enggak jauh masuk Subang sekat lagi, enggak jauh Cirebon sekat lagi. Jadi berlapis," ujarnya.
Baca juga: Polisi Tak Mungkin Paksa Mundur Para Pemudik yang Berkerumun di Pos Penyekatan, Ini Alasannya
Sebelumnya, Terjadi penumpukan pemudik khususnya sepeda motor di Jalur Pantura Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang, Minggu (9/5/2021) malam.
UNtuk menghindari penumpukan karena adanya pemeriksaan di pos penyekatan, banyak pemudik sepeda motor yang nekat melawan arah.
Mereka datang secara bergerombolan sehingga menyebabkan kemacetan sampai membuat petugas kewalahan, kemudian menerobos pos penyekatan sampai lolos.