"Pandemi adalah surat cinta dari Allah SWT untuk memperbaiki diri, jangan pernah menyalahkan keadaan karena semuanya datangnya dari Allah SWT. Jangan gelisah dan lemah," imbuhnya.
"Nabi Ayyub pernah mengalami musibah 12 tahun lamanya. Mengalami gagal panen, banjir dan rejekinya habis, rumahnya hilang bersama 10 anaknya, tenggelam. Setelah itu Nabi Ayyub masih diuji dengan sakit selama 7 tahun, diusir tetangganya dan ditinggalkan istrinya," tuturnya.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto dalam sambutannya menyatakan, Tabligh Akbar pada bulan Ramadhan ini merupakan kegiatan rutin tahunan perusahaanny untuk menambah keilmuan dalam pendalaman agama bagi Insan Pegadaian dan juga seluruh masyarakat yang ikut serta dalam Tabligh Akbar.
"Setiap tahun Pegadaian selalu menggelar acara keagamaan seperti hari ini, yang bertujuan untuk menambah pemahaman akan ilmu agama, saling menasihati dalam peningkatan amaliah selama bulan Ramadhan," ucap Kuswiyoto.
Selain untuk meningkatkan iman, spirit Tabligh Akbar ini juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan karyawati Pegadaian agar lebih lebih semangat serta terus bekerja keras dalam melayani nasabah.
"Kegiatan ini kita selenggarakan semata-mata adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap peningkatan iman, amaliah dan tentu juga berdampak pada peningkatan kinerja sebagai bagian dari sarana ibadah dengan memberikan layanan terbaik, tulus, ikhlas kepada masyarakat yang membutuhkan kita," tambah Kuswiyoto.