TRIBUNNEWS.COM - Inilah daftar harta kekayaan Adil Fadilah Bulqini, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) yang dipecat Erick Thohir.
Kasus penggunaan alat rapid test bekas di Bandara Kualanamu (KNIA) Deli Serdang, Medan, Sumatera Utara, berbuntut panjang.
Menteri BUMN, Erick Thohir memecat seluruh direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD).
KFD adalah anak usaha PT Kimia Farma Apotek, yang sahamnya dimiliki BUMN farmasi, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Baca juga: Buntut Kasus Antigen Bekas, Erick Thohir Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika
Baca juga: Bertambah, Gebrakan Erick Thohir Bersih-bersih BUMN Selama Jadi Menteri Jokowi
Dikutip dari Kompas.com, Kimia Farma Diagnostika mengoperasikan jaringan lab-lab kesehatan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Cucu BUMN yang lebih dikenal dengan Kimia Farma Lab ini tercatat memiliki dua orang direksi.
Yang pertama, yaitu direktur utama yang dijabat oleh Adil Fadilah Bulqini.
Direksi lainnya yakni Ilham Sabariman yang menjabat sebagai Direktur Keuangan, Umum, dan SDM.
Masih dari Kompas.com, Adil Fadilah Bulqini ditunjuk sebagai orang nomor satu di perusahaan tersebut sejak rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 12 Maret 2015.
Adil Fadilah Bulqini merupakan seorang apoteker jebolan Universitas Padjajaran Bandung.
Sementara gelar magisternya didapatkan pada tahun 2012.
Jumlah Harta Kekayaan
Sebagai seorang pejabat, Adil Fadilah Bulqini juga wajib melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dalam bentuk Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), diketahui berapa jumlah harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini.
Ternyata, Adil Fadilah Bulqini memiliki harta kekayaan sebesar Rp 3.139.204.874 per 3 Februari 2021.
Aset berupa satu bidang tanah dan bangunan menyumbang sebagian harta kekayaan milik Adil Fadilah Bulqini, yaitu Rp 1,7 miliar.
Berturut-turut, ia memiliki aset berupa harta bergerak lainnya Rp 72.250.000, kas dan setara kas Rp 555.954.874, serta harta lainnya Rp 508.500.000.
Aset lain yang dimiliki Adil Fadilah Bulqini adalah dua unit mobil dan satu unit motor senilai Rp 302.500.000.
Selengkapnya, berikut daftar harta kekayaan Adil Fadilah Bulqini, Direktur Utama PT Kimia Farma Diagnostika:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 1.700.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 160 m2/208 m2 di BANDUNG, HASIL SENDIRI Rp 1.700.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 302.500.000
1. MOTOR, HONDA BEAT MATIC Tahun 2015, HASIL SENDIRI Rp 7.500.000
2. MOBIL, TOYOTA CAMRY 2.5 G Tahun 2014, HASIL SENDIRI Rp 175.000.000
3. MOBIL, TOYOTA AGYA 1.2 G A/T Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 120.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 72.250.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 555.954.874
F. HARTA LAINNYA Rp 508.500.000
Sub Total Rp 3.139.204.874
HUTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 3.139.204.874
Penjelasan Erick Thohir
Terkait pemecatan terhadap direksi Kimia Farma Diagnostika (KFD), kata Erick, langkah tegas ini perlu diambil.
Sebab, kasus rapid test bekas di Bandara Kualanamu menjadi persoalan yang harus ditanggapi serius.
"Setelah melakukan pengkajian secara komprehensif, langkah (pemberhentian) ini mesti diambil."
"Selanjutnya, hal yang menyangkut hukum merupakan ranah dari aparat yang berwenang," kata Erick dalam keterangan persnya, dikutip dari laman BUMN, Minggu (16/5/2021).
Erick mengatakan, kasus rapid test bekas bertentangan dengan core value pegawai BUMN.
Di antaranya, amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
Dalam hal ini, ia tak memandang seberapa tinggi jabatan pegawai yang terlibat.
"Karena memang sudah tak sejalan dengan core value tersebut, maka tidak memandang siapa dan apa jabatannya, maka kami persilakan untuk berkarier di tempat lain," lanjutnya.
Kata Erick, ada kelemahan secara sistem yang membuat kasus rapid test bekas ini terjadi.
Hal itu lantas memberikan efek luas bagi kepercayaan masyarakat terhadap badan layanan kesehatan itu.
Ia menjelaskan, pemecatan ini bukanlah langkah untuk menghukum.
"Akumulasi dari seluruh hal tersebut membuat kami berkewajiban untuk mengambil langkah ini."
"Ini bukan langkah untuk menghukum, tapi langkah untuk menegakkan dan memastikan, seluruh BUMN punya komitmen untuk melayani, melindungi, dan bekerja untuk kepentingan masyarakat," kata Erick.
Kini, auditor independen sedang bekerja untuk memeriksa semua lab yang ada di bawah Kimia Farma.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Shella)