Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan momentum lebaran sebagai milik semua orang dan seluruh umat.
Dirinya meyakini Hari Raya Idul Fitri bukan sekadar merayakan peristiwa keagamaan melainkan kesempatan untuk mengedepankan aspek kemanusiaan.
“Ini (Idul Fitri) adalah peristiwa kemanusiaan dan sama dengan yang lain. Karena itu namanya juga hari besar nasional, bukan hari besar keagamaan tertentu," ucap Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).
"Jadi mari kita manfaatkan betul-betul momentum ini untuk saling bersilaturahmi, mengakrabkan diri masing-masing walaupun secara virtual," tambah Muhadjir.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19 Usai Lebaran, Mabes AL Gelar Swab Antigen untuk Seluruh Personelnya
Dirinya berharap setelah menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan, seluruh pegawai memiliki aura yang lebih positif sehingga dapat berdampak pada kinerja yang terus meningkat.
Apalagi, aura positif yang dimiliki masing-masing individu tersebut seyogianya juga dapat menjadi aura positif bersama untuk membangun energi positif nasional.
Energi positif nasional itu, menurut Muhadjir, bisa dimanfaatkan untuk membangun Indonesia, bergotong-royong terutama untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
“Ini semua dibutuhkan agar kita bisa segera menjadi bangsa yang normal kembali, yang maju, yang terjauhkan dari kecenderungan untuk terpecah-belah, untuk saling bersilang pendapat yang tidak berujung," ucap Muhadjir.
Menurut Muhadjir, segala problem yang dihadapi bangsa Indonesia bakal mampu diatasi.
"Itulah saya kira problem yang harus kita atasi bersama agar Indonesia bisa menjadi bangsa yang mulia, bermartabat, maju, dan makmur,” pungkas Muhadjir.
Baca juga: Pemerintah Pantau Mobilitas Masyarakat Pascalibur Lebaran Untuk Cegah Kenaikan Kasus Covid-19
Seperti diketahui, pasca libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, Kemenko PMK menggelar tradisi halal bihalal bersama seluruh pegawai di hari pertama masuk kerja.
Lebih dari 400 orang pegawai hadir baik secara langsung di Kantor Kemenko PMK maupun secara during.
--