TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB Taufiq R Abdullah telah mengkonfirmasi adanya perubahan di dalam daftar calon Dubes RI.
Di antaranya adalah mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto yang mundur sebagai Calon Dubes RI di Madrid, Spanyol.
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Taufiq menyebutkan, jika saat ini masih belum ada yang menggantikan posisi Terawan.
"Dubes ini ada perubahan sepertinya usulan dari Presiden. Karena kan ada yang mundur," kata Taufiq saat dimintai tanggapan, Kamis (20/5/2021).
"Pak Terawan mundur, nah kalau mundur kan harus diganti. Penggantinya belum masuk. Kelihatannya ada perubahan," lanjut politikus PKB itu.
Lantas siapakah sosok dokter Terawan ini?
Berikut profil dan fakta seputar dokter Terawan yang telah dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
Baca juga: Terawan Mundur dari Calon Dubes, Komisi I DPR Tunggu Penggantinya
Kehidupan Pribadi
Dilansir Tribunnewswiki.com, Terawan Agus Putranto lahir di Yogyakarta pada 5 Agustus 1964.
Ia memiliki istri bernama Ester Dahlia dan anak yang bernama Abraham Apriliawan.
Terawan menempuh pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan S2 dengan mengambil Spesialis Radiologi Universitas Airlangga, Surabaya.
Setelah itu, ia mendapatkan gelar doktornya dari Fakultas Kedokteran Universitas Hassanuddin, Makassar.
Baca juga: Rekam Jejak Dokter Terawan, Eks Menkes yang Dikabarkan Mundur dari Calon Duta Besar RI
Karier di Bidang Kedokteran
Sebelum menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Terawan pernah menjadi Tim Dokter Kepresidenan.
Terawan pernah menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia.
Selain itu ia juga pernah menjadi Ketua World International Committee of Military Medicine dan Ketua ASEAN Association of Radiology.
Pada tahun 2015, Terawan dipercaya sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.
Baru setelahnya Terawan menjadi Menteri Kesehatan pada 23 Oktober 2019 – 23 Desember 2020.
Baca juga: Beredar Kabar Eks Menkes Terawan Mundur dari Calon Dubes RI
Riwayat Penghargaan
Terawan Agus Putranto juga memiliki sejumlah prestasi, yaitu:
1. Bintang Mahaputra Naraya, 2013
2. Hendropriyono Strategic Consulting (HSC), 2015
3. Penemu Terapi Cuci Otak dan Penerapan Program DSA Terbanyak, Rekor MURI, 2017
4. Penerima Bidang Kedokteran, Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) XV, 2017
Baca juga: DPR RI Terima Surpres Calon Dubes RI
Terkenal dengan Metode Cuci Otak
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, dalam dunia medis, nama Terawan terkenal dengan metode cuci otaknya.
Metode cuci otak ini digunakan Terawan untuk menyembuhkan penderita stroke.
Namun banyak pemberitaan yang menyebutkan jika metode cuci otak milik Terawan ini sudah melanggar kode etik.
Kemampuan dokter Terawan mencuci otak demi kesembuhan pasien menuai kontroversi.
Meski begitu, metode cuci otak yang dilakukan dokter Terawan pernah menyembuhkan 40 ribu pasien.
Dokter asal Yogyakarta ini mengaku sudah menerapkan metode mengatasi masalah stroke sejak tahun 2005.
Baca juga: Terawan Ternyata Gagas Vaksin Nusantara Sejak Jadi Menkes
"Sudah sekitar 40.000 pasien yang kami tangani," katanya.
Bahkan menurutnya, tak banyak komplain dari masyarakat yang ia terima sehingga menjadikan bukti keampuhan metode yang diterapkannya itu.
Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).
Setelah itu, ia menemukan metode baru untuk menangani pasien stroke yang disebut dengan terapi çuci otak dan penerapan program DSA (Digital Substraction Angiogram).
Terawan menjelaskan metode 'cuci otak' itu secara ringkas sebenarnya adalah memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha penderita stroke.
Baca juga: Vaksin Besutan Terawan Terabas Aturan, Guru Besar FKUI Singgung Etika Dokter yang Meriset
Hal tersebut dilakukan untuk melihat apakah terdapat penyumbatan pembuluh darah di area otak.
Penyumbatan tersebut dapat mengakibatkan aliran darah ke otak bisa macet dan dapat menyebabkan saraf tubuh tidak bisa bekerja dengan baik.
Kondisi inilah yang terjadi pada penderita stroke.
Sumbatan tersebut melalui metode DSA kemudian dibersihkan sehingga pembuluh darah kembali bersih dan aliran darah pun normal kembali.
Cara membersihkan sumbatan pembuluh darah pun terdapat berbagai cara.
Mulai dari pemasangan balon di jaringan otak (transcranial LED) yang dilanjutkan dengan terapi.
Baca juga: Sebut Berutang Nyawa pada Terawan, Aburizal Bakrie Bersedia Disuntik Vaksin Nusantara: Saya Percaya
Pernah dipecat IDI
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah memberikan sanksi kepada dokter Terawan Agus Putranto berupa pemecatan selama 12 bulan dari keanggotaan IDI sejak 26 Februari 2018-25 Februari 2019.
Keputusan IDI tersebut diambil setelah sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) PB IDI yang menilai dokter Terawan melakukan pelanggaran etika kedokteran.
"Bobot pelanggaran dokter Terawan adalah berat, serious ethical missconduct. Pelanggaran etik serius," kata Prio Sidipratomo, Ketua MKEK IDI dalam surat PB IDI yang ditujukan kepada Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Seluruh Indonesia (PDSRI) tertanggal 23 Maret 2018.
Dalam surat tersebut, IDI juga turut mencabut izin praktek Dokter Terawan, ditambah himbauan kepada pengurus IDI daerah maupun PDSRI untuk menaati putusan MKEK tersebut.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Anita K Wardhani)(Tribunnewswiki.com/Dinar Fitra Maghiszha)