TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan menargetkan percepatan vaksinasi Covid-19, dengan menargetkan vaksinasi satu juta dosis perhari mulai Juni mendatang.
"Kita kejar vaksinasi ini. Sampai awal Juni kita sudah harus di atas 1 juta dosis per hari. Kalau tidak 1 juta dosis per hari, kita akan lewat satu tahun," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu, Rabu (19/5/2021).
Maxi mengatakan sejauh ini pemberian vaksin dosis pertama sebesar 13 juta lebih. Sementara vaksinasi dosis kedua sebanyak 9 juta lebih.
Total vaksinasi dosis pertama dan kedua, kata Maxi, sudah mendekati 23 juta lebih dosis.
"Persentase sasaran 181 juta yang divaksin memang baru sekitar 8 persen. Tapi progres ini sangat tergantung kesediaan vaksin," ucap Maxi.
Menurutnya, vaksin yang datang bulan Januari sampai Juni sekitar 45 juta. Sementara untuk Juli hingga Desember, sasarannya sebanyak 140 juta dosis vaksin.
"Kalau menurut saya, ini seperti masih latihan kita. Nanti di bulan Juli sampai Desember yang betul-betul kita minta dukungan semua, di samping pemerintah daerah juga swasta termasuk TNI-Polri," kata Maxi.
30 Juta Dosis
Baca juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Bio Farma Telah Distribusikan 69.730 Dosis Vaksin Sinopharm
Sementara itu, Direktur Utama PT Biofarma (Persero) Honesti Basyir mengatakan, Biofarma telah mendistribusikan 30 juta dosis vaksin Covid-19 ke seluruh Indonesia hingga 18 Mei 2021.
Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR. Honesti memaparkan perinciannya bahwa 29,9 juta sudah didistribusikan ke provinsi dan kabupaten yang di Indonesia.
Dari 29,9 juta dosis vaksin produksi Biofarma, 3 juta dosis vaksin jadi hasil impor dari Sinovac, dan donasi vaksin sebesar 4,1 juta dosis dari Covax/Gavi.
Selain itu, katanya, sudah tersedia bahan baku hingga 65.500.000 dosis hingga 18 Mei lalu. Sedangkan total produksi 48.793.100.
Baca juga: Komnas KIPI Terima 229 Laporan Kejadian Setelah Vaksinasi Covid-19 Kategori Serius
Menurutnya, kapasitas produksi pertahun hingga 267.600.000. Holding farmasi telah memproduksi 65,5 juta bahan baku tersebut menjadi 48,7 juta dosis vaksin.
"Dari 48,7 juta sekitar 32,9 juta dosis sudah mendapatkan izin rilis dari BPOM. Sedangkan sisanya yang sebanyak 15,8 juta dosis masih dalam proses menunggu izin," kata Honesti, Kamis (20/5).