Wisuda Siswa SMA Negeri I Wringinanom Juga Batal
Wisuda siswa SMA Negeri I Wringinanom juga dibatalkan oleh petugas demi pencegahan penularan Covid-19.
Padahal, wisuda yang digelar Hall Convention lantai III Hotel Ayola, Mojokerto ini setiap siswa dikabarkan membayar biaya wisuda sebesar Rp 419.000.
Biaya itu hanya wisuda saja, belum termasuk foto dan album sebesar Rp 200 ribu. Sayangnya, wisuda yang diikuti 350 peserta didik ini berakhir kurang mengenakkan.
Sebab, wisuda tersebut tidak memiliki izin dari Satgas Covid-19 setempat. Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Deddy Supriadi turun tangan dengan mendatangi lokasi dan membubarkan wisuda tersebut.
Di dalam ruangan itu diduga ada 600 orang, terdiri dari peserta didik, wali murid, panitia wisuda hingga kepala sekolah. Mereka terpaksa gigit jari saat polisi mengamankan sejumlah barang sebagai barang bukti pemeriksaan proses penyelidikan dan memasang garis polisi di pintu masuk.
Salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya membenarkan setiap siswa membayar wisuda tersebu, tanpa diberi kwitansi pembayaran dan surat pemberitahuan.
"Cuma dibagikan di grup Whatsapp, bayar wisuda Rp 419 ribu, sudah bayar semua tanpa kwitansi," ucapnya sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebut.
Jika dikalkulasikan, dengan biaya Rp 419.000 untuk setiap peserta didik, jika dikalikan jumlah 350 peserta didik yang hadir diwisuda, maka uang yang terkumpul totalnya Rp 146.650.000.
Nilai fantastis itu, belum termasuk biaya foto dan album wisuda. Diduga, setiap siswa harus merogoh kocek biaya tambahan sebesar Rp 200 ribu.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Wringinanom, Sukadi membenarkan bahwa setiap murid ditarik biaya sebesar Rp 419.000.
Disinggung tidak adanya pemberitahuan dan kwitansi pembayaran, Sukadi buru-buru menyebut nominal itu telah disepakati bersama orang tua siswa.
"Itu sudah keputusan rapat orang tua siswa," ucapnya saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Namun, pihaknya tidak tahu menahu tentang adanya biaya tambahan untuk foto dan album sebesar Rp 200.000 per siswa.