News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liputan Khusus

Nur Kholis Siap Carter Pesawat

Editor: cecep burdansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para jemaah tengah melaksanakan ritual ibadah haji pada tahun 2020. Tahun ini Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan kembali akan menggelar ibadah haji namun akan dilaksanakan dengan situasi khusus

"Meskipun penerbangan sudah dibuka, tetapi kalau visa belum dikeluarkan, tetap kami tidak bisa memberangkatkan jemaah haji dan umrah. Visa dikeluarkan kalau telah disetujui oleh otoritas sana. Pemerintah Arab Saudi sampai sekarang belum membuka visa bagi Indonesia. Kepastian kapan dibuka belum tahu," ungkapnya.

"Masih katanya-katanya. Informasi yang saya dapat dibuka pada akhir bulan. Tapi dari dulu dijanjikan dibuka ternyata kembali ditutup. Sama seperti kejadian pada November lalu," imbuh Echwan yang juga sebagai pemilik perusahaan travel umrah dan haji, PT Ikhwan Berkah Sejahtera.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Tingkatkan Diplomasi Haji

Siapkan persyaratan

Dosen Fakultas Syari'ah UIN Sunan Ampel Surabaya Drs H Ilhamullah Sumarkan MAg menyatakan, sangat bersyukur Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah membuka penerbangan internasional, setelah sekian lama ditutup akibat pandemi Covid 19.

"Saya berharap kabar baik lainnya seperti kuota haji, dan umrah, bisa diperoleh bagi calon jamaah haji dan umroh Indonesia,"  kata Ilhamullah yang juga menjabat Ketua PW LD NU Jawa Timur.

Hanya saja informasinya haji dan umroh bagi Indonesia akan diberikan kuotanya dalam jumlah yang sedikit.

"Paling tidak ini sudah memberikan kesempatan untuk bisa melaksanakan ibadah serta mengurangi jumlah jemaah yang menumpuk atau antre. Tentunya dengan pertimbangan protokol kesehatan dan pengetatan di bidang persyaratan kesehatan," kata pakar hukum Islam tersebut.

Ia berpesan kepada para jemaah yang betul-betul melaksanakan ibadah haji dan umrah. Kalau nanti kembali dibukanya kuota haji dan umrah dengan kondisi terbatas, dan Indonesia juga dapat jatah, maka harus dipersiapkan berbagai persyaratan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dan Republik Indonesia.

"Saya pikir keputusan menunaikan ibadah ke Tanah Suci kembali di tengah pandemi merupakan pertimbangan masing-masing jemaah. Kalau mereka misalkan menunggu sampai pandemi berakhir, atau segera berhaji dengan protokol kesehatan, tentu itu hak mereka. Jadi keputusan kembali ke orangnya masing masing," katanya.    (bri/pam)

Baca juga: Biro Perjalanan Haji Tetap Optimis

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini