Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Indonesia kembali mendapatkan tambahan stok vaksin Covid-19 setelah pada Selasa pagi tiba delapan juta dosis vaksin Sinovac dalam bentuk bulk (bahan baku).
Vaksin buatan China tersebut diangkut menggunakan pesawat Garuda Indonesia pada, Selasa (25/5/2021).
Sejumlah pejabat turut menyambut kedatangan vaksin tersebut, diantaranya yakni Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito.
Baca juga: Program Vaksinasi Dinilai Bisa Menjadi Jalan Keluar Industri Penerbangan dari Kondisi Sulit
"Dengan kedatangan tahap ke-13 bulk vaksin ini, Sinovac yang hari ini 8 juta dosis, maka secara total telah diterima sebanyak 83,9 juta dosis," kata Airlangga di Bandara Soekarno-Hatta.
Airlangga mengatakan pemerintah selalu memastikan faktor keamanan (safety), mutu atau kualitas, serta khasiat ataupun efikasi vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itu menurutnya, masyarakat tidak perlu ragu dalam menerima vaksin.
"Vaksin yang disediakan di Indonesia telah melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang sudah mendapatkan perkembangan dari para ahli dari ITAGI dan WHO," katanya.
Berdasarkan penyataan Presiden Jokowi, kata Airlangga, vaksinasi Covid-19 adalah salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan dalam menghadapi Pandemi.
Baca juga: Airlangga Hartarto: Momentum Pandemi untuk Dorong Transformasi Ekonomi Digital
Oleh karenanya pemerintah terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 agar segera tercipta herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Bapak Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi Covid-19, adalah game changer yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi. Untuk mencapai kekebalan imunitas diperlukan 181,5 juta vaksin atau 70 persen penduduk Indonesia," pungkasnya.