TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU - Kementerian Pertanian, melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), meminta para petani di Indramayu, Jawa Barat, untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Ajakan ini disampaikan setelah sekitar 150 hektare tanaman padi milik petani di Desa Parean Ilir, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, terancam gagal panen akibat kekeringan.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan peran AUTP akan maksimal untuk meng-cover lahan dari gagal panen.
"Pertanian bisa terkendala akibat perubahan iklim, cuaca ekstrim, bencana alam, serta serangan organisme pengganggu tanaman dan hama. Asuransi akan membantu petani menghindari kerugian jika terjadi gagal panen," katanya, Selasa (25/5/2021).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menjelaskan jika asuransi pertanian adalah bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi pertanian akan menjadi yang terdepan untuk membantu petani agar terhindar dari kerugian akibat gagal panen. Sebab ada pertanggungan sebesar Rp 6 juta perhektare untuk lahan gagal panen yang telah diasuransikan," katanya.
Menurut Ali, AUTP mendesak untuk terus disosialisasikan kepada petani agar tak mengalami kerugian materiil pada saat bencana alam terjadi.
"Kita akan dorong terus petani untuk mengikuti program AUTP ini atau asuransi pertanian agar mereka tidak menderita kerugian," katanya.
Sementara Direktur Pembiayaan Ditjen PSP, Indah Megahwati, mengatakan pihaknya akan terus berusaha menggejot peserta asuransi.
"Asuransi memiliki banyak keuntungan. Oleh karena itu, kita akan berusaha menambah luas lahan yang diasuransikan. Sehingga produksi pertanian tidak terganggu," katanya.(*)