Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengingatkan kepada umat Islam tentang pentingnya silaturahim saat momentum Idul Fitri.
Jimly mengatakan ajaran silaturahim itu pamungkas dalam upaya mencapai fitrah.
Tradisi ibadah puasa saat bulan Ramadan menjadi momentum bagi kaum muslimin untuk membersihkan jiwa dan diakhiri dengan bayar zakat.
"Simbolik bukan cuma jiwa raganya saja, tetapi juga harta kekayaannya dibersihkan juga," kata Jimly saat memberikan ceramah di kegiatan halal bi halal Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, Sabtu (29/5/2021).
"Sehingga pada saat idul Fitri sudah bersih dari debu-debu, kotoran-kotoran kehidupan. Kembali fitrah. Itu idenya," kata Jimly.
Jimly mengungkapkan, untuk menyempurnakan fitrah di bulan Ramadan, ialah harus saling memaafkan.
Baca juga: Kasus Halal Bi Halal yang Melanggar Prokes, Plh Camat Sukoharjo Akhirnya Dicopot, Ini Penggantinya
"Inilah muncul istilah di Indonesia halal bi halal, di Arab engga ada. Saling menghalalkan gitu loh. Ini kan kreatifitas budaya kita," kata Jimly.
Halal bi halal menjadi momentum bagi umat untuk saling silaturahim dan menyelesaikan utang kemanusiaan satu dengan yang lain.
Bahkan dianjurkan antar sesama bukan hanya saling meminta maaf, tapi memberi maaf.
Baca juga: Buntut Halalbihalal dan Dangdutan Viral, Plt Camat Sukoharjo Dicopot, Sebelumnya Sudah Minta Maaf
"Saling memberi maaf. Perintah untuk memberi maaf itu ada, dan tingkatnya lebih tinggi dibandingkan meminta maaf. Lebih mulia," ujar Jimly.
Maksud dari silaturahim di momentum Idul Fitri yakni menyambung kembali tali silaturahim yang sebelumnya terputus.
Selain itu, Jimly menjelaskan bahwa silaturahim itu maknanya menyambung kasih sayang.
Menurut Jimly, Rasulullah Saw telah banyak sekali membahas mengenai makna silaturahim.