News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Duet Prabowo-Puan hingga Anies-AHY Disebut Bisa Terjadi di Pilpres 2024

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto, Puan Maharani, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono. Keempat nama tersebut diperkirakan akan masuk bursa Capres-Cawapres di Pilpres 2024.

Menurut Pangi, publik hanya menjadi penonton dan dipaksa memilih pada pilihan yang terbatas.

"Kata kuncinya pada otoritas tiket partai, elektabilitas racikan elektoral yang tinggi seakan-akan tidak berguna," ujarnya.

Baca juga: Gaya Politik Ganjar Dinilai seperti Air Mancur: yang Kena, yang Jauh-Jauh Aja

Merujuk pada pemilu sebelumnya, Pangi menyebut sudah dapat dipastikan 'otoritas tiket' hanya akan dimonopoli partai-partai papan atas.

"Sehingga nama-nama yang berseliweran hari ini pada lembaga lembaga survei hanya akan menjadi hiasan di pemberitaan media dan akan hilang bahkan sebelum 'pestanya' dimulai."

"Rujukan iya tapi belum tentu menjadi penentu seperti komentar Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto, elektabilits bukan menjadi patokan dalam penentuan capres," ungkap Pangi.

Pangi mengungkapkan elektabilitas itu bukan kunci untuk mendapatkan 'tiket' pencapresan.

"Silahkan Anies Baswedan tinggi elektabilitasnya, silahkan Ganjar Pranowo tinggi elektabilitasnya, silahkan Ridwan Kamil tinggi elektabilitasnya tapi tetap nama-nama yang bakal keluar dari saku kantong, mutlak pada partai yang menentukan."

"Adanya president threshold 20 persen, elektabilitas dan popularitas terkadang tak punya korelasi linear terhadap proses pencapresan, kalau pun iya tapi tidak menjadi faktor mutlak, itu bisa jadi bonus," ungkap Pangi.

Baca juga: Andi Arief Sebut Demokrat Bakal Rugi Jika Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres 2024

Pangi juga menyebut bisa juga ada 'capres kaget' di Pilpres 2024 mendatang.

"Publik terkaget bahkan bukan tidak mungkin nama-nama capres di luar cluster kepala daerah, menteri dan ketua umum parpol," ungkapnya.

Oleh sebab itu, kata Pangi, simulasi capres hanya akan berputar-putar pada partai-partai itu-itu saja yang bisa memenuhi PT.

"Karena sistem pemilu sedikit membatasi ruang gerak capres potensial, semisal PDIP, Gerindra dan Golkar, sisanya gabungan partai papan tengah Itupun kalau tidak ada koalisi gemuk yang menggembosi partai papan tengah."

"Kalau koalisi gemuk terjadi, kita sudah bisa tebak capres 2024 itu siapa saja, PDIP maunya siapa? Gerindra mau usung siapa? Golkar mau ikut dukung atau mau bikin poros alternatif sendiri? Saya ingin katakan, sisanya nanti hanya akan mengikuti arus," ungkap Pangi.

"Kalau kita menginginkan sesuatu yang baru dan pemilu 2024 lebih dinamis dan atraktif, menurut saya tidak ada jalan lain, presidensial threshold harus dihapuskan," ujar Pangi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini