Laporan Wartawan Tribun Lampung Dominius Desmantri Barus
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Dwi Santoso (16), korban tenggelam di Pantai Batu Rame, Way Urang, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, akhirnya ditemukan tewas.
Dwi Santoso ditemukan tidak bernyawa oleh tim pencari, Senin (31/5/2021) sekitar pukul 22.30 WIB.
Warga Palas Jaya, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan itu tenggelam saat berenang bersama teman-temannya, Sabtu (30/5/2021) sore lalu.
Pihak keluarga menolak korban diautopsi.
"Setelah ditemukan tadi malam, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bob Bazaar Kalianda oleh tim gabungan TNI dan Polri untuk dilakukan autopsi," kata Kapos Basarnas Bakauheni Deni Mezu, Selasa (1/6/2021).
"Namun sesampainya di area parkir rumah sakit, pihak keluarga korban memutuskan tidak usah diotopsi," sambungnya.
"Kami keluarga sudah mengikhlaskan kepergian korban. Kami meminta jenazah korban untuk segera dibawa pulang langsung menuju rumah duka," kata Deni.
Baca juga: Penambang Emas di Aceh Barat Ditemukan Tewas Setelah Sempat Hilang karena Tenggelam
"Sekitar pukul jam setengah 12 malam, jenazah sampai di rumah duka.
Jenazah disambut histeris tangisan sanak saudara dan keluarga korban," tutupnya.
Pindah ke Pantai Batu Rame
Dwi Santoso dan teman-temannya awalnya berencana berenang di Pantai Kedu Warna namun karena ada larangan berenang, mereka pindah ke Pantai Batu Rame yang berada di sebelahnya.
"Awalnya korban dan teman-temannya datang ke Pantai Kedu Warna.
Baca juga: Berisi 8 Penumpang, Mobil Xenia di Labuhanbatu Terjun ke Saluran Air, 4 Orang Tewas Tenggelam
Namun karena di pantai tersebut dilarang untuk mandi dan berenang, akhirnya mereka bergeser ke pantai yang berada di sampingnya, yaitu Pantai Batu Rame," kata personel Tim SAR Bernan Givari, Selasa (1/6/2021).
"Pengelolaan Pantai Kedu Warna memang sudah baik dan sudah mengikuti prosedur.
Pengunjung tidak diperbolehkan mandi atau berenang di pantai tersebut.
Baca juga: Ingin Selamatkan Bebek Hanyut, Remaja Ini Tenggelam di Sungai Bengawan Solo, Korban Sempat Teriak
Makanya delapan orang tersebut pindah dari Pantai Kedu Warna ke Pantai Batu Rame yang berada di sebelahnya. Karena pantai tersebut tidak memiliki penjaga pantai," sambungnya.
Givari menambahkan, sebenarnya korban datang terakhir saat teman-temannya sudah mandi di pantai tersebut.
"Beberapa temannya memilih untuk berenang di pinggiran pantai.
Namun korban dan satu temannya ini mandi ke arah tengah.
Lalu korban dan temannya keseret ombak hingga ke tengah. Kira-kira 20 meter dalamnya," kata Givari.
"Satu teman korban berhasil menyelamatkan diri ke pinggir pantai dan sudah kembali ke kediamannya.
Korban Dwi Santoso hilang hingga akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Korban ditemukan 100 meter dari lokasi tenggelam.
Korban sempat dibawa ke RSUD Bob Bazar guna otopsi," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Keluarga Bocah Tenggelam di Pantai Kedu Menolak Autopsi