TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam mengatakan bahasa menjadi satu di antara kendala bagi perguruan tinggi untuk menghilirkan hasil inovasi.
Pihak perguruan tinggi, kata Nizam, kerap tidak mengetahui bahasa yang digunakan oleh dunia industri.
“Salah satu yang menjadi kendala bagi insan perguruan tinggi untuk menghilirkan produk adalah karena tidak mengetahui bahasa yang digunakan oleh dunia industri, pemilik modal ventura, dan investor," ujar Nizam melalui keterangan tertulis, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: Kemenko PMK: Internalisasi Pancasila Tidak Hanya Lewat Pendidikan Formal
Nizam mengatakan perguruan tinggi harus memiliki kemampuan untuk pitchingm
Menurut Nizam melalui pitching ini insan perguruan tinggi bisa menawarkan pemikiran, hasil invensi dan hasil inovasi agar bisa diterima oleh teman-teman di hilir.
“Salah satu dari agenda Kedaireka adalah membangun ekosistem, maka berbagai upaya dapat dilakukan baik melalui webinar, mentoring, pelatihan untuk insan perguruan tinggi
Baca juga: Tidak Patut Jika Tingginya Korupsi Jadi Beban Perguruan Tinggi
Insan perguruan tinggi menurut Nizam biasanya menawarkan hasil pemikiran, inovasi, dan invensi terlalu tinggi yang kurang sesuai dengan kacamata investor.
Di lain pihak, industri juga seringkali tidak melihat berdasarkan manfaatnya secara lengkap, karena mereka mempunyai mindset sendiri sehingga sering tidak ada titik temu.
"Bersilaturahmi dengan dunia industri dan dapat semakin memperkuat ekosistem Indonesia untuk Rekacipta," tutur Nizam.