News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Risma Bereaksi soal Bupati Alor Amon Djobo Marahi Staf Kemensos: Sebetulnya Bukan Bantuan PKH

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KUNJUNGAN KERJA - Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat mendamipingi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhadjir Effendy kunjungan kerja di PMI Surabaya, Selasa (16/2). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, memberikan penjelasan terkait Bupati Alor Amon Djobo yang memarahi staf Kementerian Sosial (Kemensos).

Diketahui, video Amon Djobo memarahi staf Kemensos viral di media sosial.

Dikutip dari Pos Kupang, Amon marah-marah dan menyinggung soal pendistribusian bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) yang diserahkan pada DPRD Alor.

Terkait hal ini, Risma pun memberikan penjelasan.

Risma mengatakan apa yang diributkan oleh Amon Djobo, bukanlah bantuan PKH, melainkan bantuan untuk bencana.

Ketua DPP PDIP Bidang Kebudayaan yang juga Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengunjungi Gedung Indonesia Menggugat (GIM) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021). Pada kegiatan Jejak Perjuangan Bung Karno di Bandung tersebut, mantan Wali Kota Surabaya itu juga mengunjungi Monumen Situs Penjara Banceuy tempat Presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno pernah mendekam selama kurang lebih tujuh bulan. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Sepak Terjang Bupati Alor: Usir 2 Staf Mensos hingga Pernah Ancam Tembak Mati Kolonel TNI AD

Baca juga: Viral Video Bupati Amor NTT Marahi dan Usir 2 Staf Risma: Mereka Langkahi Pemerintah Daerah

"Ta jelaskan ya, jadi sebetulnya itu bantuan bukan PKH, tapi bantuan untuk bencana," ungkap Risma saat ditemui di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/6/2021), dilansir Kompas.com.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Alor dilanda bencana banjir bandang dan siklon tropis Seroja.

Tak hanya Alor, sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT) juga terdampak.

Lebih lanjut, Risma menuturkan saat pihaknya akan memberikan bantuan, ia tak bisa menghubungi siapapun yang berada di Alor.

Pasalnya, saat itu jaringan terputus.

"Saya mengirim barang saat itu dari Jakarta jauh, kita kepengin cepat, jadi kita kirim dari Surabaya, karena kalau dari Surabaya angkutan itu gratis. Tapi, kita tidak bisa masuk ke pulau itu (Alor)."

"Saya hubungi bagaimana kondisi di sana, karena hampir seluruh NTT kena, saya hubungi kepala dinas, staf saya, enggak ada yang bisa karena memang saat itu jaringan terputus," tuturnya.

Tak hanya itu, kendala lainnya juga dialami Risma saat akan mengirim bantuan.

Kapal-kapal laut semua tak beroperasi kala itu karena cuaca buruk.

"Kita tidak bisa merapatkan bantuan, karena cuacanya buruk, sehingga syahbandar mengatakan tidak bisa melaut, kapal-kapal semua berhenti," ujarnya.

Baca juga: Polda Papua Barat Telusuri Kasus Dugaan Korupsi Bupati Fakfak Untung Tamsil

Baca juga: Sosok Bupati Alor Amon Djobo, Viral Marahi Staf Mensos, Sempat Siap Mundur jika Warganya Kena Covid

Namun, di tengah kendala tersebut, Risma menerima tawaran bantuan dari Ketua DPRD Kabupaten Alor, Enny Anggerk.

"Saat itu kemudian adalah Ketua DPRD (Alor) menyampaikan kami butuh bantuan, tapi tidak bisa (masuk)."

"Beliau (Ketua DPRD) menawarkan, 'Bu, itu ada paket dari Dolog yang ibu bisa ganti'," ungkap Risma.

"Ya sudahlah, kemudian disebarkanlah, karena kami tidak bisa (karena banyak sekali (yang membutuhkan) saat itu kami tidak bisa kontak siapapun di situ. Jadi seperti itu," pungkasnya.

Amon sendiri mengaku ia memang memarahi staf Kemensos terkait bantuan bencana.

Masih mengutip Pos Kupang, penyebab Amon marah adalah laporan Risma pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pertemuan virtual penanganan bencana di NTT dan NTB dengan gubernur dan para bupati yang berlangsung pada 7 April 2021.

Ia menerangkan, saat itu Risma lapor pada Presiden telah menerahkan bantuan pada korban bencana di Alor melalui DPRD.

Hal itu membuat Amon tersinggung karena merasa pemerintah daerah telah dilangkahi.

Amon bahkan menilai apa yang terjadi soal bantuan bencana tersebut adalah kepentingan politik.

Karena itu, Amon pun tersulut emosi hingga akhirnya ia marah saat staf Kemensos melaporkan bantuan kematian pada warga.

Bupati Alor, Drs Amon Djobo. Inilah profil Amon Djobo, Bupati Alor, NTT yang memarahi serta mengusir dua staf Kemensos. Ia pernah mengancam akan menembak seorang kolonel TNI AD. (POS KUPANG/OBY LEWANMERU)

Baca juga: PROFIL Amon Djobo, Bupati Alor yang Marahi dan Usir 2 Staf Risma, Pernah Ancam Kolonel TNI AD

Baca juga: POPULER Regional: Viral Bupati Alor Marahi 2 Staf Risma | Remaja Bunuh Diri sambil Video Call Pacar

"Mereka datang yang dua orang, bilang ada datang bawa bantuan untuk yang mati 15 juta."

"Itu yang saya marah. Lu kasih di DPRD yang bagi. Kenapa kasih di kami," ujar dia.

"Marah itu karena mereka langkahi pemerintah daerah. Apalagi hanya karena kepentingan politik," tandasnya.

Penjelasan Bupati Amon Djobo soal Videonya yang Viral

Video Bupati Alor NTT Amon Djobo tampak memarahi staf Kementerian Sosial RI. (POS KUPANG.COM/ISTIMEWA)

Bupati Alor Amon Djobo mengaku sosok dalam video viral yang memarahi staf Kementerian Sosial memang dirinya.

"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk."

"Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD. Padahal, seharusnya pemerintah daerah yang bagi," ujar Amon, Selasa (1/6/2021), dilansir Kompas.com.

Mengutip Pos Kupang, Amon mengatakan insiden itu terjadi dua bulan lalu.

Namun, ia tak tahu siapakah yang telah menyebarkan video terebut.

Meski begitu, Amon tak mempermasalahkan videonya marah pada staf Kemensos viral.

Baca juga: Mensos Risma Targetkan Pemulihan NTT Dikerjakan Mulai Juni IniĀ 

Baca juga: Mensos Risma Awali Program Penurunan Stunting dari Provinsi NTT

Pasalnya, kata Amon, apa yang ia sampaikan memang fakta di lapangan.

Tetapi, Amon meminta agar penyebar video juga bertanggung jawab.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Pos Kupang/Ryan Nong, Kompas.com/Putra Prima Perdana/Sigiranus Marutho Bere)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini