Berhenti mengajar tidak menghilangkan komunikasi dengan sekolah ini, karena Suradi kemudian menjadi orang tua siswa, sebab dua puterinya diterima di sekolah ini (2013 dan 2014). Otomatis, penulis melanjutkan lagi aktivitasnya di SMA 8 Jakarta meski kini sebagai orang tua.
Semangat dan kecintaan pada sekolah tercinta itulah yang kemudian membuatnya aktif menjadi anggota Komite Sekolah SMA 8 hingga saat ini. Kisah panjang selama 30 tahun itulah yang diceritakan penulis dalam buku ini.
Pada bagian atau bab ‘Menjadi Guru” sebenarnya menjadi kekuatan pokok di buku ini, sebab penulis berhasil menceritakan dengan detil proses kreatifnya sebagai guru Sejarah dan PSPB atau Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB).
Hasilnya? Mata pelajaran ini menjadi menarik dan tidak membosankan lagi, bahkan kenangan akan proses belajar sejarah di masa SMA itu membawa kesan tersendiri bagi banyak siswa.
Memori para siswa itu diawakili oleh 15 alumni yang dulu diajar Suradi. Yang luar biasa, 15 pemberi testimoni yang dimuat di bagian akhir buku ini, juga menceritakan bagaimana mereka terkesan dan tidak lupa dengan apa yang diajarkan di sekolah, dan dibimbing berkegiatan di OSIS oleh Suradi.
Sambutan memoar ini, yaitu Kepala Sekolah SMA 8 Jakarta, dra. Rita Hastuti, M.Pd menambah arti buku ini. Menurut Ibu Rita, buku ini bukan sekadar memoar pribadi Pak Suradi, tapi banyak cerita lain yang menarik, termasuk rentang panjang sejarah SMA 8 yang ditulis sangat lengkap tapi tidak membosankan. Banyak informasi yang didapat dari buku ini.
“Selamat, buku yang dinanti oleh banyak kalangan ini telah terbit, menggambarkan bagaimana perjalanan penulis dan juga SMA Negeri 8 Jakarta bisa menjadi seperti sekarang ini. Tulisan yang mengalir bersahaja, runut dengan bahasa yang mudah dipahami namun sarat makna,” papar Rita Hastuti dalam sambutannya.
Membaca buku ini kata Rita Hastuti, kita mengetahui secara lengkap informasi tentang SMAN 8 Jakarta. Siapa pun dapat mempelajari bagaimana sekolah ini mulai berdiri, melangkah, dan terus berlari mencapai titik tertinggi dalam prestasi, sehingga sangat diminati oleh sebagian besar masyarakat.(*)