TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR-RI Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin dengan kembali akan tidak diberangkatkannya jemaah calon Haji Indonesia ke Tanah Suci.
Padahal pihak Saudi Arabia sampai sekarang belum mengumumkan keputusan resmi untuk tidak memberikan kuota haji bagi seluruh negara, termasuk Indonesia.
Saudi malah pernah umumkan akan membuka haji tahun 2021 untuk calon haji dari luar Saudi Arabia.
Baca juga: Jemaah Haji Tahun Ini Batal Berangkat, Puan Harap Kuota Indonesia Ditambah untuk Haji Selanjutnya
HNW menyayangkan, sebelum diumumkan oleh Menag soal pembatalan keberangkatan calon Haji dari Indonesia tahun 2021 itu, upaya pamungkas belum dilakukan yaitu komunikasi dan diplomasi tingkat kepala negara, dengan Presiden Jokowi yang langsung berkomunikasi dan melobi Raja Salman bin Abdul Aziz, agar Arab Saudi memberikan kuota haji bagi jamaah Indonesia tahun ini dari antara jumlah calon jemaah yang sudah diumumkan oleh pihak otoritas di Saudi Arabia.
"Ini penting dan bisa dilakukan Presiden Jokowi untuk membuktikan keseriusan Pemerintah membela hak calon haji yang juga Rakyat Indonesia itu. Hal tersebut juga perlu dan mungkin dilakukan karena Presiden Jokowi memiliki kedekatan dengan Raja Salman, bahkan pernah datang langsung ke Arab Saudi pada April 2019 dalam rangka membahas peningkatan kerja sama di bidang ekonomi," kata HNW dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).
Sementara, pihak Kerajaan Saudi Arabia yang telah mengumumkan akan membuka haji tahun 2021, di antaranya untuk 45.000 calon haji dari luar Saudi Arabia.
Dan sampai hari ini, Kerajaan Arab Saudi belum pernah membuat keputusan untuk tidak memberikan kuota bagi calon haji dari Indonesia, maupun dari negara lainnya.
Juga belum mengundang negara manapun untuk membahas dan menyepakati teknis penyelenggaraan haji 2021.
Baca juga: Waketum MUI Minta Penjelasan Arab Saudi Tidak Berikan Izin Jemaah Indonesia Berhaji
Tapi kalau hanya dengan jumlah total 45.000 jemaah, tentunya akan lebih mudah dilaksanakan, dan tidak memerlukan persiapan yang panjang dan pembahasan yang rumit.
Sebelum pengumuman dari Kemenag kemarin, peluang ini mestinya dimaksimalkan dengan keterlibatan presiden Jokowi.
Yang demikian itu juga karena umat Islam calon Haji Indonesia sangat berharap bisa diberangkatkan haji tahun ini mengingat pada tahun lalu tidak ada pemberangkatan calon jemaah Haji dari Indonesia, karena alasan yang sama yaitu keselamatan jemaah akibat pandemi covid-19.
Tetapi berbeda dengan haji 2020, pada tahun itu Arab Saudi memang menutup pintu haji bagi jamaah luar Saudi, termasuk yg dari Indonesia. T
etapi untuk tahun 2021 Pemerintah Saudi, membuka haji bagi 60.000 calon haji, yakni 15000 dari dalam negeri Saudi, dan 45.000 dari luar negeri Saudi.
Melihat peluang ini, tentu Umat dan para calon haji akan kecewa bila Presiden Jokowi absen memperjuangkan peluang yang ada tersebut.