News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kapolri: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kudus Karena Kerumunan

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., didampingi Kapolri Jenderal Pol Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., dan Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, S.E., M.M., melaksanakan kunjungan kerja dan rapat terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (6/6/2021). (TRIBUNNEWS/PUSPEN TNI)

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa berdasakan hasil evaluasi, lonjakan kasus Covid-19 di Kudus, Jawa Tengah terjadi karena kerumunan. 

Hal itu disampaikan Sigit usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan,  Jakarta, Senin, (7/6/2021).

"Terkait dengan meningkatnya angka Covid pasca arus balik dari hasil evaluasi, kita dapati bahwa rata-rata terjadi karena klaster kerumunan," kata Sigit.

Baca juga: Kronologi Ibu Muda Bertato di Lebak Aniaya Anaknya Berumur 15 Hari, Menteri Bintang Turun Tangan

Kerumunan tersebut terjadi saat silaturahmi Lebaran hingga liburan ke tempat wisata.

Lonjakan kata Sigit, semakin tidak terhindarkan karena masyarakat tidak disiplin menggunakan masker.

"Sehingga apabila kita lihat terjadi ledakan, di wilayah Kudus (Jateng) dan Bangkalan (Jatim)," katanya.

Baca juga: Rumah Sakit Penuh, 100 Pasien Covid-19 OTG dari Kudus dipindahkan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali

Pihaknya bersama TNI, kata Sigit mengambil sejumlah langkah untuk menahan lonjakan kasus Covid-19.

Di antaranya dengan menambah personel untuk memperketat penerapan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa saat ini di wilayah Kudus, zona merah itu ada di wilayah 60 Desa, sehingga kemudian kami TNI/Polri menurunkan tim untuk memberlakukan kegiatan pengetatan dan penguatan PPKM mikro dengan menambah personel untuk membatasi kegiatan ataupun ruang gerak dari masyarakat yang ada di 60 desa, dan melakukan pemeriksaan pemeriksaan terhadap masyarakat yang keluar-masuk," pungkasnya.

Untuk diketahui Kasus Corona di Kudus sempat melonjak 5 kali lipat hingga mencapai 783 kasus pada 26 Mei lalu.

Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kudus sangat tinggi, bahkan rumah sakit darurat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19 yang terus bertambah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini