TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) mengalami lonjakan.
Dari 22 ribu tempat tidur isolasi yang terisi pada 18 Mei lalu, kini meningkat menjadi 31 ribu tempat tidur yang terisi.
"Tapi alhamdulillah kita masih miliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup," kata Menkes usai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (7/6/2021).
Baca juga: Menkes Ungkap Alasan Melonjaknya Kasus Covid-19 di Bangkalan Madura
Pemerintah kata Budi memprediksi bahwa tingkat keterisian tempat tidur akan terus meningkat hingga akhir Juni atau awal Juli 2021.
Pemerintah kata Budi, sudah menyiapkan 72 ribu tempat tidur isolasi untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Idulfitri 2021 tersebut.
"Berdasarkan pengalaman kita sebelumnya, puncak kenaikan kasus terjadi 5-7 minggu setelah liburan, jadi perkiraan kita, masih akan ada kenaikan kasus sampai akhir bulan ini atau awal bulan depan," katanya.
Baca juga: Kapolri: 4 Kompi Gabungan TNI/Polri Diterjunkan Jaga Klaster Covid-19 Kudus
Sejumlah daerah berkontribusi signifikan terhadap peningkatan tingkat keterisian tempat tidur tersebut.
Di antaranya kata Budi yakni Kudus (Jateng) dan Bangkalan (Jatim).
Di Kudus dalam 1,5 pekan terkahir tingkat keterisian tempat tidur melonjak dari 40 tempat tidur isolasi menjadi 350 tempat tidur isolasi.
Sementara di bangkalan naik dari 10 tempat tidur isolasi kini menjadi 80-90 tempat tidur.
"Kami mempersiapkan kondisi terburuk kalau misalnya semua pasien mesti masuk rumah sakit. Saya sudah sampaikan minggu lalu bahwa kita sudah mempersiapkan 72 ribu tempat tidur isolasi," pungkasnya.