News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buruh Sesalkan Elite Politik Sibuk Bermanuver untuk Suksesi 2024

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Percetakan dan Penerbitan dan Media Informasi Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PP FSP PPMI-KSPSI) Arnod Sihite.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Elemen organisasi massa buruh menyesalkan sikap segelintir elite politik nasional saat ini yang justru sibuk bermanuver dengan suksesi 2024.

Padahal masyarakat saat ini masih sangat membutuhkan kerja-kerja nyata para pemimpinnya untuk menyelesaikan Pandemi Covid-19 dan terutama menjamin pertumbuhan ekonomi yang sekian lama terpukul karena pandemi.

"Terus terang saja kami sangat menyesalkan bahwa saat ini elit politik kita justru lebih sibuk dengan wacana 2024 yang bukan saja masih jauh tetapi saat ini sangat tidak tepat dan elegan di tengah masyarakat sedang bersusah payah menghadapi Pandemi dan berusaha bangkit ekonominya karena selama ini terpukul. Ini sangat kita sayangkan," kata Wasekjen DPP KSPSI pimpinan Yoris Raweyai, Arnod Sihite kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/6/2021).

Menurut Arnod, saat ini wacana suksesi kepemimpinan 2024 mengemuka di publik dan segelintir elite politik tanpa malu membicarakan hal yang masih jauh tersebut.

Terkesan kata anggota LKS Tripartit Nasional tersebut, perhelatan Politik sudah di depan mata.

"Ini kan masih jauh sekali. Tapi kok justru sibuknya di situ. Sementara soal yang di depan mata ini banyak yang harusnya jadi perhatian. Kita masih punya soal pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran, radikalisme, perpecahan karena politik. Masa belum juga rampung integrasi nasional, kita malah sibuk seakan-akan mau berkompetisi lagi. Ini tidak tepat sikap seperti ini," katanya.

Baca juga: Pemerintah Tegaskan Jadwal Pemilu 2024 Belum Final

Ditambahkan Arnod, tantangan bangsa hari ini masih sangat banyak yang membutuhkan energi semua pihak agar bangsa ini bukan saja mampu keluar dari pandemi tetapi juga menjadi makin maju.

"Rakyat sekarang ini sedang berjuang dengan kebutuhan mereka yang vital, ya UMKM, koperasi, akses kerja, BLT, sembako, pendidikan, pertanian dan perikanan. Ini dulu yang digerakkkan, bukan wacana politik 2024. Ini aneh sekali," ujarnya.

Dia berharap, agar energi bangsa ini jangan terjebak pada urusan kekuasaan semata. Masih banyak pekerjaan rumah mendesak yang harus diselesaikan segera.

Dia menyebut bangsa ini sedang prihatin karena aset bangsa seperti Banyak BUMN gulung tikar.

"Ambil contoh Garuda Indonesia, BUMN karya karena kondisi keuangan, PLN  banyak utang, perkebunan juga tidak jelas, belum lagi BUMN kecil yang kondisinya tidak jelas sekarang ini. Utang juga menjadi isu yang harusnya jadi konsentrasi. Ini semua mendesak bukan bicara 2024,” ucapnya.

Di sisi lain, Arnod mengakui, pemerintah terutama jajaran kabinet masih tetap fokus pada pengendalian Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional dan tidak tergoda untuk mulai berbicara mengenai kontestasi politik yang masih terlalu dini ini.

Di antara semua upaya saat ini, lanjut dia penting sekali konsentrasi pada upaya pemulihan ekonomi yang dikomandani langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Kerja keras kementerian ini kata Arnod harus didukung semua pihak sehingga target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai.

"Artinya ini hal di depan mata yang sangat realistis. Jangan kita recoki dengan isu politik dulu. Hal positif yang sudah diupayakan oleh Kemenko Perekonomian jangan sampai terganggu karena isu politik. Pak Airlangga memang kami lihat sangat intens bekerja profesional dan begini sebaiknya elit politik kita," ujarnya.

Maka itu dia meminta agar wacana suksesi 2024 dihentikan karena tidak punya irisan langsung dengan kepentingan masyarakat saat ini.

"Jadi tolong  wacana-wacana ini diakhiri. Kita kembali konsentrasi ke urus kebutuhan rakyat yang nyata-nyata saat ini, bukan wacana kekuasaan 2024. Itu nanti ada waktunya, bukan sekarang ini," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini