News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minta Jajarannya Gerak Cepat Tindak Preman Pungli, Kapolri: Kalau Belum Action Saya Akan Tegur!

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan sambutan saat menghadiri peluncuran aplikasi Propam Presisi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (13/4/2021). Aplikasi Propam Presisi tersebut diciptakan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri sebagai sarana pengaduan terkait oknum polisi maupun PNS di kesatuan Polri agar bisa melapor lebih cepat, mudah, transparan, akuntabel, dan informatif. Tribunnews/Irwan Rismawan

Jika dikalkulasikan hasil pungli tersebut bisa mencapai Rp 6,5 juta dalam seharinya.

"Di GFC, satu hari itu Rp 13 ribu per kendaraan. Satu hari itu bisa 500 kendaraan kontainer, coba dikalikan. Sekitar Rp 6,5 juta yang dikeluarkan oleh para supir-supir," kata Yusri dalam Live Breaking News Kompas TV, Jumat (11/6/2021).

Baca juga: Jokowi Telepon Kapolri, Dalam Hitungan Jam, 24 Pelaku Pungli di Jakut Ditangkap

Sama halnya dengan di PT Dwipa Kharisma Mitra Jakarta.

Tiap kendaraan biasanya diminta pungli sekitar Rp 11 ribu.

Dalam sehari biasanya terdapat 300-500 kendaraan.

Jika dijumlahkan hasil pungli tersebu bisa mencapai Rp 5,5 juta per harinya.

"Di DKM itu sama per satu kontainer itu sekitar Rp 11 ribu. Ini juga sama satu hari bisa 350-500 kendaraan yang harus dikeluarkan per satu truk," sambungnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam konferensi pers mengenai penangkapan pelaku pungli dan premanisme di perbatasan Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja, Jumat (11/6/2021). (Kompas TV)

Baca juga: Komisi III DPR Apresiasi Gerak Cepat Kapolri Respons Instruksi Berantas Aksi Premanisme

Menurut Yusri Yunus, itu baru punglinya saja, belum termasuk adanya premanisme yang ada di luar PT.

Bahkan ada oknum preman yang sengaja membuat macet jalan agar bisa mendapatkan uang dari para sopir kontainer.

"Belum lagi premanisme yang ada di luar. Anak-anak jalanan, mulai dari pak ogah sampai sengaja macet."

"Dibuat macet agar membayar, diketok-ketok ini yang sering terjadi, yang sering viral di media sosial. Ini juga diamankan mereka semuanya," tegasnya.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini