Kilang yang mulai beroperasi 4 Agustus 1983 setelah diresmikan Presiden RI, memiliki kapasitas awal 200.000 barrel/hari.
Mengingat laju peningkatan kebutuhan BBM di tanah air, sejalan dengan proyek peningkatan kapasitas (debottlenecking) pada tahun 1998/1999, kapasitasnya juga ditingkatkan menjadi 230.000 barrel/hari.
Kilang ini mengolah minyak "cocktail" yaitu minyak campuran, tidak saja dari dalam negeri juga di impor dari luar negeri.
Kilang Paraxylene
Kilang Paraxylene Cilacap dibangun pada 1988 dan beropersi setelah diresmikan oleh Presiden RI pada 20 Desember 1990.
Kilang ini menghasilkan produk NBM dan Petrokimia.
Pertimbangan pembangunan Kilang ini didasarkan atas pertimbangan:
- Tersedianya bahan baku Naptha yang cukup dari Kilang Minyak II Cilacap.
- Adanya sarana pendukung berupa dermaga tangki dan utilitas.
- Terbukanya peluang pasar, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Satu Tangki di Area Kilang Minyak Cilacap Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM Tetap Aman
Baca juga: Pertamina Pastikan Masyarakat Sekitar Tidak Terdampak Insiden Tangki di Kilang Cilacap
Produk yang Dihasilkan Kilang PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap:
1. Aspal
Aspal diproduksi oleh Kilang LOC I/II/III, dihasilkan oleh jenis Crude Oil jenis Asphaltic berbentuk semisolid, bersifat Non Metalik, larut dalam CS2 (Carbon Disulphide), mempunyai sifat waterproofing dan adhesive.
Dikemas dalam bentuk: bulk (curah), drum, dan untuk kebutuhan skala kecil telah disediakan aspal kemasan karton ukuran 5, 10, 20 dan 25 kg.