Alhasil pemerintah Indonesia tidak menggubris protes tersebut. Alasannya, pemilihan nama itu sudah melewati diskusi yang panjang dan disahkan pada 12 Desember 2012.
Bagi Indonesia, Usman dan Harun adalah pejuang yang mengharumkan nama bangsa. J
enderal TNI Moeldoko, saat itu menjabat Panglima TNI, mengatakan Usman dan Harun bukan teroris.
“Mereka adalah aktor negara, bukan aktor nonstate. Mereka adalah marinir,” ujar Moeldoko. (*)
*Dikutip dalam buku ‘Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusuma-atmadja’, disusun Nina Pane, Penerbit Buku Kompas, Februari 2015.
Baca juga: Mochtar Kusuma-atmadja Menyingkir ke AS Seusai Dituduh Menghina Bung Karno