TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Perkumpulan Pemilik Izin Khusus Senjata Api Beladiri (Periksha) Bambang Soesatyo menyambangi fasilitas lapangan tembak profesional JN1 Shooting Range, di Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (12/6/2021).
Bamsoet beserta rombongan menjajal langsung fasilitas menembak di tempat tersebut sekaligus dalam rangka menindaklanjuti rencana MoU Periksa dengan JN1 Shooting Club.
Kedatangan Bamsoet dan rombongan disambut langsung Ketua Umum Yayasan Global CEO Indonesia, Trisya Suherman dan Pengelola JN1 Shooting Range, Deny Soviani beserta anggota Komunitas CEO Indonesia.
Bambang Soesatyo yang didampingi Sekjen Periksha, Anom, mengatakan, JN1 Shooting Range saat ini merupakan satu diantara 3 shooting range lainnya yang sepenuhnya dimiliki dan dikelola oleh pihak swasta secara profesional dan modern.
Dia menyambut baik peluang kerjasama antara Periksha dan JN1 Shooting Range dalam mewadahi kegiatan anggota Perikhsa di JN1 Shooting Range.
Baca juga: Bamsoet Minta Menkeu Sri Mulyani Batalkan Rencana Pajak Sembako dan Pendidikan
Sebagai tambahan informasi, bulan September 2021 nanti Periksha bersama International Defensive Pistol Association Indonesia (IDPA Indonesia) akan menggelar Lomba Asah Kemahiran Menembak.
Menurut Bamsoet dalam keterangan resminya, lomba itu ditujukan bagi para pemilik izin khusus senjata api bela diri dan akan memperebutkan Piala Ketua MPR RI dan berbagai hadiah lainnya.
Baca juga: Bamsoet Apresiasi Edhie Baskoro Yudhoyono Raih Gelar Doktor IPB
Baintelkam Polri mencatat per Januari 2019 ada sekitar 3 ribu izin penggunaan senjata api non organik yang dipegang masyarakat sipil.
"Mereka bisa memanfaatkan lomba tersebut untuk mengasah keterampilan, sekaligus menunjukan kemahiran dalam menggunakan senjata api untuk beladiri. Sekaligus menekankan kepada mereka agar tidak menyalahgunakan kepemilikan yang telah diamanahkan,” ujar Bamsoet dalam rapat virtual perdana pengurus Periksha 2020-2025, di Jakarta.
Dijelaskan, lomba asah keterampilan PERIKSHA dan IDPA Indonesia berbeda dengan lomba kemahiran tembak reaksi dalam naungan International Practical Shooting Confederation (IPSC). DI IPSC, menembak sebagai olahraga (sport), senjata terlihat, dan peserta menggunakan kostum olahraga.
Dalam lomba Periksha dan IDPA Indonesia, para peserta yang memiliki izin khusus senjata api akan tampil menggunakan kostum keseharian mereka dengan senjata tidak terlihat publik.
"Bagi yang kesehariannya biasa memakai jas, dalam lomba juga akan memakai jas. Begitupun dengan yang biasa memakai batik, kemeja maupun style fashion lainnya,” jelas Bamsoet.
Periksha juga akan memberikan pembekalan ilmu kepada para pemilik izin khusus senjata api bela diri melalui seminar, diskusi, maupun workshop. Khususnya mengenai teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik reload magazine.