TRIBUNNEWS.COM - Nama-nama pengganti Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto semakin ramai dibicarakan menjelang masa pensiunnya pada akhir 2021 nanti.
Terkait calon pengganti Hadi, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Farah Putri Nahlia, mengatakan semua perwira tinggi TNI memiliki peluang sama besar.
Tetapi, kata Farah, itu semua tergantung pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Semua memiliki kans yang sama-sama besar. Tergantung pilihan Pak Presiden akhirnya akan berlabuh ke siapanya."
"Yang jelas siapapun yang terpilih harus bisa bekerja sama dan mengikuti pace kerja Presiden kita yang selalu kerja cepat," ujar Farah, kepada wartawan, Selasa (15/6/2021), dilansir Tribunnews.
Baca juga: Profil 2 Calon Kuat Panglima TNI, Andika Perkasa dan Yudo Margono
Baca juga: Ramai Bursa Calon Panglima TNI, Simak Aturan Pemilihan Panglima TNI di UU No 34 Tahun 2004
Namun, Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP, Effendi Simbolon, mengungkapkan pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto telah mengerucut menjadi dua nama.
Dua nama itu adalah KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.
Keduanya, ujar Effendi, menjadi calon terkuat menggantikan Hadi.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL gitu," kata Effendi saat dihubungi, Selasa, dilansir Tribunnews.
Lebih lanjut, Effendi membahas soal kemungkinan Andika menjadi Panglima TNI.
Menurutnya, jika Jokowi memilih Andika sebagai Panglima TNI, maka proses pergantiannya akan berlangsung Juli 2021 bulan depan.
Pasalnya, menurut Effendi, sesuai hitung-hitungan matematis, Andika tidak akan lama menjabat sebagai Panglima TNI jika ditunjuk Jokowi.
Karena itu, jika pergantian mengikuti waktu pensiun Hadi, yakni November 2021, maka masa jabatan Andika sebagai Panglima TNI tergolong singkat.
"Kalau misalnya presiden berkehendak memutuskan Pak Andika, saatnya adalah bulan depan harus dilakukan pergantian (Panglima TNI, red)," terangnya.
Terkait hal itu, Effendi menilai Yudo Margono lebih cocok menjadi Panglima TNI jika pergantian dilakukan mengikuti masa pensiun Hadi.
Baca juga: SETARA Institute: Pergantian Panglima TNI Harus Memperhatikan Rotasi Antarmatra
Baca juga: Bursa Calon Panglima TNI, Andika Perkasa Punya Nilai Lebih, Yudo Margono Prioritas Menurut Urutan
Lantaran masa pensiun Yudo lebih panjang ketimbang Andika.
"Kalau plan-nya lain, misalnya menempatkan Pak Yudo, berarti prosesnya akan ada di November nanti sampai Pak Hadi pensiun," katanya.
Terlepas dari hitung-hitungan tersebut, Effendi menilai sosok yang tepat menggantikan Hadi adalah Andika.
Tak hanya prestasi akademik, Andika juga memiliki latar belakang operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan.
"Pak Andika banyak kelebihannya karena sekolah kurun 5 sampai 8 tahun ada di AS, kemudian knowledge nya bagus, know-how bagus, perfeksionis lah dia, tapi humanis juga, jadi enak sebenarnya."
"Nah figur itu memang beririsan dengan Jenderal Andika Perkasa," beber Effendi, dilansir Tribunnews.
Senada dengan Effendi Simbolon, Anggota Komisi I DPR RI lainnya Fraksi PKS, Sukamta, juga menilai Andika sebagai sosok yang tepat untuk menggantikan Hadi.
Mengutip Tribunnews, Andika dianggap cocok dengan tantangan yang tengah dihadapi saat ini, contohnya persoalan Papua.
"Pak Yudo (KSAL) cukup senior dan mampu. KSAD saat ini, Pak Andika, juga demikian."
"Memang Pak KSAD punya nilai plus yaitu pengalaman menjadi Kepala Staf yang paling lama di antara yang lainnya," kata Sukamta saat dihubungi, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Hendropriyono Bantah Lobi Jokowi untuk Dorong Jenderal Andika Jadi Panglima TNI
Baca juga: HARTA KEKAYAAN 3 Jenderal Calon Panglima TNI, KSAD Andika Perkasa Belum Pernah Lapor
"Saya kira juga cocok dengan tantangan yang dihadapi baik itu di Papua maupun di wilayah nusantara secara umum."
"Selama ini, Pak Jenderal Andika tampak sangat humanis tapi tegas. Saya kira itu tepat untuk saat ini," imbuh dia.
Pernyataan serupa juga disampaikan Pengamat Intelijen dan Keamanan, Stanislaus Riyanta.
Menurutnya, Andika menjadi figur yang tepat dan pantas untuk menggantikan Hadi sebagai Panglima TNI.
Hal ini berdasarkan rekam jejak Andika sebagai prajurit TNI.
"Dengan rekam jejak yang sudah teruji hingga jabatan KSAD, pengalaman penugasan di dalam dan luar negeri, jaringan internasional yang kuat, dan aspek intelektual/pendidikan yang unggul, menjadi modal kuat bagi Jenderal Andika Perkasa," kata Stanislaus Riyanta saat dihubungi Tribunnews, Selasa (15/6/2021).
Selain itu, keunggulan lain yang dimiliki Andika menurut Stanislaus adalah, KSAD ini punya latar belakang kemampuan dan penugasan di bidang intelijen.
Dibanding tiga pilihan yang ada (KSAD, KSAL, dan KSAU), Stanislaus menilai Andika memiliki peluang cukup besar untuk dipilih Jokowi.
Meski begitu, Stanislaus enggan berspekulasi soal pilihan Presiden Jokowi terkait pengganti Hadi.
Pasalnya, menurut Stanislaus, pilihan Jokowi sangat sulit ditebak.
Baca berita Calon Panglima TNI lainnya
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha/Chaerul Umam/Fransiskus Adhiyuda)