Tiba-tiba M Jusuf menggebrak meja. “Bohong! Itu tidak benar semua! Saya ini diminta untuk menjadi Menhankam/Pangab karena perintah Bapak presiden. Saya ini orang Bugis. Jadi saya tidak tahu arti kata kemanunggalan yang bahasa Jawa itu. Tapi, saya laksanakan perintah itu sebaik-baiknya tanpa tujuan apa-apa.”
Melihat kondisi itu Soeharto sebagai tuan rumah membubarkan pertemuan yang hanya berlangsung beberapa menit itu. Kabarnya sejak itu hubungan M Jusuf-Soeharto jadi mendingin.
M Jusuf tidak pernah lagi menghadiri rapat-rapat kabinet di Binagraha (kantor Presiden Soeharto). Panglima ABRI M Jusuf selalu mengirim wakilnya, Laksamana TNI Sudomo. (*)
*Dikutip bari buku ‘Dari Gestapu ke Reformasi, Serangkaian Kesaksian’, Penerbit Mizan, 2013.
Baca juga: Terancam Jiwanya, Mochtar Kusuma-atmadja Dikawal Prajurit Seskoad hingga Bandara