News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Epidemiolog Sebut Penanganan Pemerintah soal Lonjakan Covid-19 Bak Pemadam Kebakaran

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI - Suasana di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta memperingati di area Wisma Atlet, Selasa (10/11/2020). - Epidemiolog Masdalina Pane sebut penanganan pemerintah soal lonjakan kasus Covid-19 seperti pemadam kebakaran.

Ketika varian baru ini sudah masuk ke Indonesia, pemerintah bisa memperketat karantina rumah bagi orang yang terkonfirmasi selama 14 hari.

Dikatakannya, karantina rumah jauh lebih efektif daripada wilayah, yang tentunya harus diawasi ektat oleh pemerintah.

"Jadi, mereka yang terkonfirmasi, yang kontak erat, langsung di-lock. Mengunci rumah jauh lebih efektif dibandingkan wilayah."

"Kunci rumah artinya, melakukan isolasi dan karantina bagi mereka yang, tapi dimonitor secara ketat 14 hari," tandasnya.

Pemerintah Teliti Keterkaitan Munculnya Varian Delta dengan Melonjaknya Kasus Covid-19 di Indonesia

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Pemerintah masih meneliti keterkaitan antara munculnya varian virus Corona di Indonesia dengan peningkatan kasus Covid-19 akibat libur panjang.

Untuk diketahui sejumlah varian virus Corona terutama varian Delta atau B1617.2 terdeteksi mendominasi penyebaran Covid-19 di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

"Perlu penelitian lebih jauh yang menghubungkan ditemukannya WGS (whole genome sequencing) dari varian-varian tertentu dengan peningkatan kasus itu," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Daftar Gejala Covid-19 Varian Delta dan Perbedaannya dengan Mutasi Lain: Lebih Terasa Seperti Flu

Berdasarkan hasil penelitian ilmiah di sejumlah negara, varian Delta termasuk dalam varian of concern yang tergolong berbahaya. Hanya saja kata Wiku, perlu penelitian lebih lanjut apakah virus yang berbahaya di suatu negara akan sama berbahayanya di negara lain.

"Kejadian itu di suatu negara juga harus diteliti apakah di negara lain berbahaya, apakah berbahaya di negara lainnya lagi," kata Wiku.

Menurutnya yang pasti kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia pasca Idul Fitri merupakan dampak dari mobilitas penduduk yang tinggi serta banyaknya kerumunan.

"Sebab polanya sama dengan kejadian di tahun lalu saat libur panjang," katanya.

Oleh karena itu kata Wiku untuk menekan meningkatnya kasus Covid-19, termasuk penyebaran varian Delta, masyarakat harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan 3M terutama dalam memakai masker.

"Karena dengan 3M itu apapun variannya pasti tidak akan meningkatkan penularan," pungkasnya.

Baca berita soal penanganan Covid lainnya

(Tribunnews.com/Shella Latifa/ Taufik Ismail)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini