Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penasihat Komunitas JokPro, M Qodari mengungkapkan, langkahnya mengusung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024 terinsipirasi dari Budi Arie Setiadi, Ketua Umum DPP Projo.
Saat Projo berdiri 2013 silam, Budi Arie meyakini bahwa Joko Widodo (Jokowi) merupakan sosok tepat untuk menjadi presiden RI.
Hal yang sama kini diyakini oleh M. Qodari dan rekan-rekannya di Komunitas JokPro.
"Terus terang saya ini dapat ilham dari saudara saya Muni (panggilan akrab Budi Arie Setiadi) itu.
Tahun 2013 beliau mendirikan Projo (Pro Jokowi).
Baca juga: Dukung Jokowi-Prabowo di Pilpres 2024, Qodari Dorong Amandemen UUD 1945
Beliau kan merasa bahwa yang tepat menjadi presiden saat itu adalah Pak Jokowi," kata Qodari saat berbincang dengan Tribun Network, Kamis (26/6/2021).
"Saya melihat itulah yang akan terjadi juga pada saat ini (Pilpres 2024)," imbuh Qodari.
Qodari mengungkapkan, ada banyak faktor yang dilihat Projo saat mengusung Jokowi menjadi presiden 2013 silam.
Namun faktor yang paling utama yakni elektabilitas Jokowi yang saat itu sangat tinggi.
"Dari sini sejarah membuktikan bahwa PDI-P mendukung Jokowi. Kenapa mendukung? Karena ternyata yang dipikirkan Muni itu adalah yang dipikirkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia. Surveinya juga banyak yang milih Jokowi, dan PDI-P tahu itu. Kalau mau menang, dengarkan masyarakat, maka PDI-P harus memajukan Jokowi," jelas Qodari.
Qodari mengungkapkan, hal serupa kembali terjadi jelang Pilpres 2024.
Nilai elektabilitas Jokowi saat ini tertinggi dibandingkan sosok-sosok lain seperti Prabowo Subianto, Anies Baswedan, maupun Ganjar Pranowo.
Selain itu, berdasarkan sejumlah lembaga survei, kepuasan masyarakat atas kinerja Presiden Jokowi mencapai 75 persen.
"Kemudian Pak Jokowi, tingkat kepuasan masyarakat kemarin survei SMRC, itu 75 persen. Kalau kepuasan itu di bawah 50 persen, pasti susah," kata Qodari.
Dengan kepuasan kinerja mencapai 75 persen, Qodari meyakini masyarakat tidak akan berat bila Jokowi kembali menjadi presiden.
"Kalau kepuasan 75 persen, banyak orang dengan segala alasannya masing-masing akan dukung Pak Jokowi lagi," pungkas Qodari.