News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nadiem Berupaya Jadikan PAUD Ruang Belajar dan Bermain yang Memerdekakan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menghadiri rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (18/3/2021). Nadiem Makarim mengungkapkan, baru 15 persen sekolah di Indonesia yang sudah melakukan pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat. Tribunnews/Jeprima

Laporan wWrtawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan pihaknya berupaya menjadikan satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai ruang belajar dan bermain yang memerdekakan anak-anak.

Upaya tersebut, menurut Nadiem, adalah langkah mencetak Pelajar Pancasila.

"Upaya kami di Kemendikbudristek untuk menjadikan satuan PAUD di seluruh Indonesia sebagai ruang belajar dan bermain yang memerdekakan dan menyejahterakan," ujar Nadiem dalam peluncuran daring RAN PAUD HI, Kamis (24/6/2021).

Nadiem mengatakan Kemendikbudristek telah melakukan kolaborasi lintas lembaga dan lintas sektor untuk mewujudkan layanan holistik dan terintegrasi untuk anak usia dini.

Prinsip kolaborasi ini, menurut Nadiem, untuk memenuhi target kerja bersama yang telah tertuang dalam buku Rencana Aksi Nasional PAUD 2020/2024.

"Kami di Kemendikbudristek sebagai salah satu anggota dari gugus tugas PAUD HI telah berkomitmen untuk menguatkan kerja sama dengan kementerian dan lembaga lain serta bermitra dengan dinas pendidikan dan masyarakat agar dapat mendampingi satuan PAUD dengan lebih baik," tutur Nadiem.

Kemendikbudristek, kata Nadiem, telah merancang konsep PAUD berkualitas yang menegaskan bahwa layanan PAUD tidak hanya terbatas pada aspek pendidikan.

Dia mengungkapkan ada empat elemen dari layanan PAUD yang berkualitas.

Baca juga: Kemendikbudristek Minta Sekolah Tidak Beri Perlakuan Khusus untuk Siswa yang Ikut PTM

"Pertama, kualitas proses pembelajaran yang merupakan tugas utama Kemendikbudristek. Kami melakukan eksplorasi cara terbaik memfasilitasi proses pembelajaran yang mengembangkan aspek sosial, emosional, literasi, kognitif, moral, dan motorik anak," ungkap Nadiem.

Selanjutnya, Kemendikbudristek berupaya membangun kemitraan dengan orang tua. Menurutnya, langkah ini sangat penting, karena tumbuh kembang dan kesiapan anak untuk bersekolah merupakan tanggung jawab bersama antara satuan PAUD orang tua dan masyarakat.

"Oleh karena itu PAUD berkualitas melibatkan orang tua dalam kegiatan pembelajaran," kata Nadiem.

Selain itu, Kemendikbudristek juga melakukan pemantauan kebutuhan esensial anak usia dini.

Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, ungkap Nadiem, didorong untuk bermitra dengan Posyandu, BKB, PKK dan unit layanan lain. Saat ini sudah ada 72.547 satuan PAUD yang memberikan layanan ini.

Kemudian, Kemendikbudristek melakukan pengelolaan sumberdaya yang baik bagi. Dia menilai ekosistem yang mendukung merupakan kunci terwujudnya PAUD berkualitas.

Sejauh ini, kata Nadiem, Kemendikbudristek telah mendorong hadirnya kerangka regulasi Daerah seperti Peraturan Gubernur dan peraturan Walikota terkait PAUD HI.

"Mendampingi satuan PAUD melalui peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan serta penyaluran BOP kepada peserta didik," ucap Nadiem.

Kemendikbudristek juga menyelenggarakan Bimtek untuk penguatan peran Dinas Pendidikan, bunda PAUD dan pemangku kepentingan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini