News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Salat Idul Adha di Lapangan Terbuka atau Masjid Ditiadakan untuk Zona Merah dan Oranye

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi: salat Idul Adha di lapangan terbuka atau masjid/musala ditiadakan untuk daerah zona merah dan oranye.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, persentase kasus aktif Covid-19 di Indonesia menembus 7,6 persen. Angka ini masih di atas angka global yang mencapai 6,5 persen.

Airlangga mengatakan, peningkatan kasus terjadi pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri dan adanya varian baru Delta.

"Pasca Idul Fitri dan adanya penyebaran varian baru Delta, telah terjadi kenaikan, sehingga kasus aktif kita menjadi 7,6 persen," ujar Airlangga dalam webinar Perbanas Institute, Rabu (23/6/2021).

Baca juga: Peppy Terpapar Corona, Sempat Tak Bisa Bicara, Bopak Castello Kabarkan Kini Kondisinya Membaik

Ia menjelaskan, libur panjang pada Idul Fitri tahun 2021 membuat peningkatan rata-rata jumlah kasus harian antara 53 persen sampai 278 persen.

Ketua KPCPEN, Airlangga Hartarto, menyampaikan keterangan pers usai Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi COVID-19, secara virtual, Senin (21/06/2021). (setkab.go.id)

Jumlah ini jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan kasus harian saat Idul Fitri 2020, yang berkisar 68 persen hingga 93 persen.

Baca juga: Khawatir Picu Gelombang Ketiga Covid-19, India Beri Perhatian Serius VarianĀ  Delta Plus

"Libur panjang kemarin meningkatkan interaksi masyarakat. Sehingga ini menimbulkan varian baru," kata Airlangga.

Ia juga mengatakan, jumlah kematian akibat Covid-19 tercatat telah mencapai 55.291, dengan persentase 2,74 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari global di 2,1 persen.

Meski demikian, Airlangga menyatakan angka recovery rate Indonesia cukup tinggi di level 89,69 persen, walaupun masih di bawah persentase angka global di 91,3 persen.

Airlangga menilai peningkatan penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia tidak bisa dianggap biasa-biasa saja. Jika melonjak sangat signifikan, katanya, tentunya akan berdampak langsung terhadap perekonomian nasional.
Menurutnya, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah rantai penularan, dengan cara memperketat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro.

Sebagai informasi, saat ini perekonomian Indonesia di kuartal II-2021 sudah mulai mengalami perbaikan.

Maka dari itu penyebaran Covid-19 harus benar-benar dikendalikan, agar tidak mempengaruhi program pemulihan ekonomi nasional secara signifikan.

"Tentu kita harus mengambil kebijakan dari hulu hingga hilir. Untuk hilir, seperti kita lakukan peningkatan kapasitas rumah sakit," ujar Airlangga.

"Untuk di hulu, kedisiplinan masyarakat harus ditingkatkan. Dan demikian tentu saja tracking, tracing, treatment terus pemerintah lakukan," katanya.

Panduan Idul Adha

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini