News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kinerja Jokowi

BEM UI Sebut Jokowi sebagai The King of Lip Service, Pengamat: Padahal Substansi Kritiknya Biasa

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai the king of lip service.

Alasannya pernyataan yang disampaikan Jokowi selalu berbeda dengan kenyataan di lapangan.

Terkait hal itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan secara umum substansi kritik dari BEM UI sebenarnya biasa saja. Namun istilah king of lip service membuatnya viral.

"King of lip service itu subjektif BEM UI yang didasarkan pada penilaian kinerja pemerintah. Meski dalam banyak hal substansinya debatable, tapi istilah king of lip service jauh lebih viral menarik perhatian publik. Terkesan pemerintah tukang obral janji. Padahal secara umum substansi kritiknya biasa saja. Publik banyak tak melihat substansi, tapi pada istilah yang terkesan sadis itu," ujar Adi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).

Baca juga: BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Gerindra Tak Setuju, PPP: Kritik Itu Harus Akurat

Menurut Adi, istilah king of lip service bagi pendukung Jokowi dinilai berlebihan. Karena memang realitasnya tak seperti itu.

Hanya saja, kata dia, sekali lagi publik tak melihat substansi tapi istilah yang menohok semata.

Di sisi lain, Adi menilai kritik BEM UI justru menjadi ramai bukan karena isinya, melainkan karena langsung 'diadili' oleh kampusnya di hari Minggu.

"Hari Minggu itu hari libur yang tak biasa kampus masuk, justru ini yang bikin heboh. BEM UI dipanggil di hari libur," kata Adi.

Baca juga: Pihak Kampus UI Angkat Bicara Soal Poster Jokowi The King Of Lip Service

"Mestinya biarkan saja. Jangan ada kesan kritik itu haram. Padahal istana biasa saja tanggapi kritik. Bahkan presiden sangat terbuka dikritik," imbuhnya.

Selain itu, Adi menyoroti baru kali ini terjadi dalam sejarah pasca reformasi, dimana ada mahasiswa protes lalu dipanggil oleh pihak kampusnya.

"Publik jadi bertanya ini maksudnya apa. Mau nekan, protes mau diatur-atur? Padahal pemerintah cool saja dengan kritik," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia menyebut Presiden Joko Widodo the king of lip service.

Melalui akun @BEMUI_Official, organisasi kampus itu secara blakblakan menyebut Presiden Jokowi sebagai the king of lip service.

Baca juga: BEM UI Sebut Jokowi King of Lip Service, Ini Respons Istana

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini