Menurutnya, karena selama ini mahasiswa dihalangi, maka mereka berupaya mengkritik melalui publik.
Untuk itu, Rocky meminta agar Rektor UI Ari Kuncoro tidak perlu terbawa perasaan (baper) sampai memanggil mahasiswanya.
"Justru karena dihalangi di kampus, maka dia spill over di dunia publik melalui instagram."
"Kreativitas itu tidak bisa dibendung, jadi sudahlah Rektor UI nggak usah baper," kata Rocky.
Ia mengungkapkan, seharusnya sejak awal Rektor UI membiarkan para mahasiswanya melakukan kritik.
Baca juga: Ade Armando Nilai Pemanggilan BEM UI setelah Kritik Jokowi Hal Biasa, Anggap Publik Mendramatisir
Ia pun menyinggung agar sang Rektor tidak perlu bermimpi untuk menjadi menteri dan mengisi kabinet di Pemerintahan Jokowi.
"Kalau saya usulkan Rektor UI diam-diam saja di kampus, lakukan tugas veritas, probitas, iustitia."
"Tak usah bermimpi ada reshuffle itu gak bakal ada, gak bakal ada Rektor UI jadi menteri."
"Karena akan diingat oleh Pak Jokowi Rektor UI tidak bisa mengendalikan mahasiswa, apalagi mengendalikan kabinet," jelasnya.
BEM UI Sempat Diminta Hapus Postingan yang Mengkritik Jokowi
BEM UI tengah menjadi sorotan setelah mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai The King of Lip Service.
Kritikan tersebut mereka sampaikan melalui akun Instagram @bemui_official.
Imbas kritikan tersebut, para pengurus BEM UI dipanggil oleh pihak rektorat UI.
Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengungkapkan, pihaknya sudah dipanggil rektorat UI pada Minggu (27/6/2021) lalu.
Baca juga: BEM UI Juluki Jokowi The King of Lip Service, Fadjroel Rachman Sebut Itu Tanggung Jawab Pimpinan UI