TRIBUNNEWS.COM - PPKM Darurat akan diterapkan selama dua pekan mulai dari Sabtu, 3 Juli hingga Selasa, 20 Juli 2021, di Jawa dan Bali.
Selama pemberlakuan PPKM Darurat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan meningkatkan testing dan tracing untuk pasien Covid-19.
Targetnya, testing dan tracing akan ditingkatkan hingga 3-4 kali lipat dalam sehari.
Baca juga: Aturan PPKM Darurat Jawa-Bali, Resepsi Pernikahan Maksimal 30 Orang
Artinya, bila saat ini jumlah testing di Indonesia hanya sekitar 100 ribu saja per hari, maka akan ditingkatkan sampai 400 ribu per hari.
"Kita akan meningkatkan testing dan tracing sampai 3-4 kali lipat dari sekarang."
"Jadi kita mengharapkan, dari 100 ribuan bisa dinaikkan sampai 400-500 ribuan testing sehari," kata Budi, dalam konferensi pers pada Kamis (7/1/2021).
Menkes menekankan, kategori testing dan tracing yang ditingkatkan adalah secara epidemiologis.
Artinya, orang yang akan ditesting dan tracing dikhususkan pada mereka yang suspect atau pernah kontak erat dengan pasien Covid-19.
"Testing ini untuk testing epidemiologis, bukan untuk testing skrining."
"Jadi benar-benar kita kejar suspect dan kontak eratnya, bukan yang skrining dia mau ke mana atau mau jalan ke mana," jelas Menkes.
Selain itu, Menkes juga akan memperketat aturan bagi orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19.
Hal itu untuk menekan laju penularan virus dari pasien suspect tersebut.
"Kita akan memperketat, bahwa semua yang kontak erat harus dikarantina dulu agar tidak menularkan," ujarnya.
Di sisi lain, Menkes juga menjelaskan aturan di rumah sakit yang sudah mulai kewalahan menerima pasien Covid-19.