Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mendesak pemerintah segeran menangani kelangkaan oksigen di sejumlah rumah sakit seluruh Indonesia yang menangani pasien Covid-19.
Ketua Fraksi PAN DPR RI itu menegaskan oksigen saat ini adalah kebutuhan utama dalam penanganan pasien Covid.
"Saya mendengar, sejak kemarin, rumah-rumah sakit sudah banyak yang mengeluh soal kelangkaan oksigen ini. Tidak hanya rumah-rumah sakit swasta, tetapi juga rumah sakit pemerintah. Bahkan, rumah sakit sebesar Sardjito pun mengalami hal yang sama. Dan itu hampir merata dirasakan oleh rumah-rumah sakit di seluruh rumah sakit yang menangani covid di Indonesia," kata Saleh kepada wartawan, Minggu (4/7/2021).
Saleh mengatakan bahwa kelangkaan oksigen merupakan persoalan serius.
Baca juga: Politikus PKS Desak Pemerintah Segera Turun Tangan Atasi Kelangkaan Oksigen di RS Sardjito
Sebab, kekurangan oksigen ini telah menyebabkan terkendalanya perawatan pasien.
"Yang lebih menyedihkan, ada banyak pasien yang meninggal akibat kebutuhan oksigen yang tidak terpenuhi," ucapnya.
Dalam pengadaan oksigen ini, pemerintah didesak untuk memprioritaskan kebutuhan medis.
Kalaupun dunia industri membutuhkan, namun dalam situasi darurat ini kebutuhan medis tidak bisa ditawar-tawar.
Pemerintah harus segera berkoordinasi dan mengintervensi ke produsen-produsen oksigen yang ada.
"Kalau ada dua pilihan, industri atau medis, ya harus diutamakan medis. Jangan terlambat. Ini masalah keselamatan para pasien kritis," ujar Saleh.
Baca juga: 63 Pasien Covid di RSUP Dr Sardjito Meninggal dalam Sehari! 33 di Antaranya karena Oksigen Habis
Selain itu, Saleh meminta Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang memegang tongkat komando PPKM Darurat, untuk memperhatikan masalah ini.
Menurut Saleh Kementerian Kesehatan tidak akan bisa bekerja sendiri. Mereka butuh kerjasama dengan kementerian lain.
"Saya berharap, dalam 1 hari ke depan, kelangkaan tersebut dapat diatasi. Masyarakat benar-benar mengharapkan campur tangan pemerintah. Hanya dengan itu, persoalan ini dapat segera diselesaikan," pungkasnya.