Rupanya kejadian tersebut begitu dimaknai oleh Harmoko, hingga tak bisa dilupakan.
Setelah terpilih lagi menjadi Presiden untuk ketujuh kalinya, Soeharto dihadapkan dengan aksi-aksi demonstrasi besar menentang pemerintahan.
Mahasiswa Universitas Trisakti menuntut reformasi pada 12 Mei 1998. Aksi demonstrasi ini kemudian berujung tragedi.
Hingga akhinya 2 bulan lebih tepatnya 70 hari setelah diangkat menjadi Presiden RI kembali, Soeharto memutuskan mundur dari jabatannya.
Menurut Arwan Tuti Artha, penulis buku Dunia Spritual Soeharto, patahnya kepala palu di Sidang Paripura MPD ke-V memberi isyarat patahnya perjalanan Pak Harto di tengah jalan.
Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, mengonfirmasi kebenaran kabar mantan Menteri Penerangan RI era Orde Baru, Harmoko meninggal dunia pada Minggu (4/7/2021) malam.
Dave mengatakan Harmoko wafat di RSPAD Gatoto Soebroto pada pukul 20.22 WIB.
"Innalillahi wa innailaihi rojiun telah meninggal dunia Bpk. H. Harmoko bin Asmoprawiro pada hari Minggu 4 Juli pada jam 20:22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto," kata Dave kepada wartawan, Minggu (4/7/2021).
Baca juga: Apa Itu Penyakit Pneumonia? Diderita Jane Shalimar Sebelum Meninggal, Gejala Termasuk Sesak Napas
Dave meminta masyarakat berdoa agar almarhum Harmoko husnul khatimah.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau dan mohon doanya insya Allah beliau husnul khotimah," ujarnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/ Chaerul Umam) (Kompas.com/Yoga Sukmana)