RIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Marinves) yang juga merupakan penanggungjawab pelaksanaan PPKM Darurat, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya keras menekan lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.
Pemerintah, kata Luhut, telah menyiapkan skenario terburuk laju penularan kasus Covid-19.
Diantaranya menyusun langkah penanganan apabila kasus Covid-19 menyentuh angka 40 ribu atau 50 ribu per hari.
Karena tidak menutup kemungkinan laju penularan kasus bisa menyentuh angka tersebut perharinya.
Baca juga: Penjelasan Luhut Mengapa Warga Asing Masih Bisa Masuk Indonesia di Masa PPKM Darurat Covid-19
Untuk diketahui laju penularan kasus Covid-19 telah menyentuh angka tertinggi hampir 30 ribu atau tepatnya 29.745 kasus pada Senin (5/7/2021) kemarin.
"Sekarang kami sudah buat skenario bagaimana kalau kasusnya 40 ribu (per hari). Jadi kita sudah hitung worst case scenario. lebih dari 40.000," kata Luhut dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (6/7/2021) hari ini.
Skenario penanganan bila Covid-19 memburuk tersebut diantaranya yakni pasokan oksigen, ketersediaan obat, serta ketersediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19.
"Bagaimana tadi suplai oksigen, bagaimana suplai obat, bagaimana suplai Rumah Sakit, semua sudah kami hitung," katanya.
Untuk fasilitas kesehatan, pemerintah menyiapkan sejumlah tempat perawatan darurat diantaranya asrama haji Pondok Gede, Jakarta Timur.
Juga dengan mendirikan tenda darurat TNI atau Polri di sejumlah wilayah.
"Jadi semua kekuatan saya kira kita kerahkan. jadi jangan ada yang menganggap under estimate bahwa Indonesia ini tidak bisa mengatasi. Sampai hari ini yes," katanya.
Pemerintah juga sudah menyiapkan rencana permintaan bantuan kepada negara lain yang lebih mampu apabila kasus Covid-19 di Indonesia memburuk.
Pemerintah sudah melakukan penjajakan dengan negara negara tersebut.
"Kalau ada yang bilang tadi perlu bantuan dari luar kita juga sudah komunikasi dengan Singapura kita komunikasi juga dengan Tiongkok dan komunikasi juga dan sumber-sumber lain. Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan," pungkasnya.